Pemerintah Saudi memberikan apresiasi besar kepada Indonesia karena dianggap sebagai jemaah terdisiplin. Bahkan, Saudi berharap Indonesia mau berbagi kemampuan manajerial pelayanan haji kepada negara-negara lainnya.
Agus Maftuh Abegebriel Duta Besar Indonesia untuk Saudi menandaskan hal itu usai rapat koordinasi (rakor) antara Amirul Hajj dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Rakor tersebut dihelat di Kantor Daker Makkah (baru) di kawasan Syisyah, Makkah, Minggu (12/8/2018) siang waktu setempat.
“Saudi sangat berharap Indonesia menularkan sharing manajerial haji karena memandang Indonesia sangat mampu untuk itu,” tandas Dubes Agus dilansir dari laman kemenag.go.id.
Ia menambahkan, saat ini merupakan masa keemasan diplomatik antara Saudi dan Indonesia.
“Saya dan Dubes Saudi untuk Indonesia sepakat membentuk poros kerjasama Saunesia (Saudi-Indonesia) untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara,” imbuh Agus Maftuh.
Selain itu, Dubes menjelaskan Saudi akan membuat proyek besar yang disebut Thoriq Mecca atau Mecca Road. Menurutnya, dalam proyek ini jamaah haji asal Indonesia akan menjadi jemaah yang akan diprioritaskan.
“Proyek ini akan diselesaikan pada 2030, yang dapat menampung 5 juta jemaah haji sedunia dan saya meyakini Indonesia bakal menjadi negara yang paling dimanjakan Saudi,” pungkas pria yang menjabat Dubes sejak 13 Januari 2016 ini.(tin/dwi/rst)