Jumat, 22 November 2024

Pemkot Surabaya Dampingi Gadis SMP yang Dicabuli 4 Anggota Keluarganya Sendiri

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi pencabulan. Foto : Shutterstock

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah melakukan pendampingan siswi SMP korban pencabulan empat orang anggota keluarganya.

Ida Widayati Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3APPKB) Kota Surabaya menyebut, pendampingan dimulai sejak kasus pencabulan ini dilaporkan polisi.

“Anak ini sementara di rumah tantenya. Kalau memungkinkan akan saya bawa ke shelter. Tapi menunggu kondisi si anak, sebab dia agak syok. Sebab ia baru berani menceritakannya baru-baru ini. Padahal peristiwanya telah terjadi sejak kelas empat SD, sekarang kelas dua SMP,” beber Ida saat dihubungi suarasurabaya.net, Sabtu (20/1/2024).

Hingga saat ini, Ida menyebut korban masih trauma dan syok. Diduga karena tidak kuat memendam peristiwa pencabulan yang sudah diterima sejak lama.

“Karena sepertinya sudah pada titik tidak kuat menanggung atau memendam. Akhirnya (korban) menceritakan ke tetangga. Tapi belakangan diamati tetangga, (korban) kok tambah murung,” paparnya.

Rencananya, korban akan dirawat DP3APPKB di shelter korban kekerasan termasuk dipindahkan ke sekolah yang mendekati shelter. “Sekarang (korban) masih belum mau,” katanya lagi.

Jika korban masih belum berkenan, lanjutnya, petugas yang mendatangi kediaman keluarga korban.

“Kami yang datang untuk konseling. Ini rupanya mulai dekat dengan salah satu konselor saya. Jadi kalau ingin cerita, biar konselornya yang datang ke rumah,” jelasnya.

Ida menerangkan, korban mengaku tidak hanya dicabuli, tapi juga disetubuhi oleh A, kakak kandungnya yang masih berusia 17 tahun.

“Pelaku kakak kandung, bapak kandung, dan paman dua (orang). Sudah ditangkap polisi. Kakaknya (dikenakan) wajib lapor karena shelter ABH milik Pemkot masih renovasi tahap akhir. Kalau sudah bisa dipakai, akan ditahan di shelter. Proses hukum berjalan semua. Kakak kandungnya iya (sampai menyetubuhi),” tutur Ida.

Selain korban, Ida menyebut akan mendampingi kakak korban sebagai pelaku, karena masih tergolong di bawah umur. Sekaligus memastikan kondisi kesehatan dan ada tidaknya keterlibatan narkotika.

“Karena kami pengin tes kesehatan juga narkoba atau tidak (kakak korban inisial A). Sampai sekarang belum ketemu karena dia masih diperiksa (polisi),” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, B (12 tahun) siswi SMP Surabaya dicabuli paksa empat anggota keluarganya mulai ayah kandung, kakak kandung, dan dua paman. (lta/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs