Italia bekerja sama dengan Prancis dan Jerman pada Rabu (17/1/2024), merencanakan misi angkatan laut (AL) untuk mengendalikan ketegangan di Laut Merah.
“Bersama Prancis dan Jerman, kami meresmikan proposal untuk disampaikan kepada mitra Uni Eropa lainnya, dan saya optimistis,” kata Antonio Tajani Menteri Luar Negeri Italia dalam konferensi pers tentang tugas kepresidenan G7 Italia di Roma, yang dikutip Antara dari kantor berita ANSA, Kamis (18/1/2024).
Sebagai informasi, Ketegangan Laut Merah telah meningkat di tengah serangan Houthi terhadap kapal komersial yang diduga memiliki hubungan dengan Israel.
Kelompok Houthi yang didukung Iran mengatakan, serangan mereka ditujukan untuk menekan Tel Aviv agar menghentikan serangan mematikannya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 24.285 orang sejak serangan lintas batas kelompok perlawanan Hamas Palestina pada 7 Oktober.
Laut Merah sendiri merupakan salah satu jalur laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.
“Kami berupaya agar bersamaan dengan Operasi Atalanta ada misi militer Eropa di Laut Merah,” katanya.
Tajani mengatakan masalah di Laut Merah akan dibahas di Dewan Urusan Luar Negeri Uni Eropa pada 22 Januari mendatang di Brussels, Belgia.
Dia berharap segera ada keputusan yang dibuat agar misi tersebut dapat beroperasi secepat mungkin. Dia mencatat bahwa proposal tersebut mendorong kemungkinan partisipasi negara-negara non-Uni Eropa.
Di sisi lain, Amerika Serikat dan Inggris baru-baru ini meluncurkan serangan terhadap sasaran Houthi di Yaman sebagai balasan atas serangan tersebut, yang telah menciptakan kekhawatiran terjadinya krisis inflasi baru dan gangguan terhadap rantai pasokan. (ant/bil/ham)