Sabtu, 23 November 2024

Penjambret Ini Tertangkap Setelah Mondar-Mandir di Dekat Polsek

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Faisol Efendi (tengah) pelaku penjambretan yang ditangkap anggota Polsek Tenggilis Surabaya. Foto: Denza suarasurabaya.net

Penjambretan yang termasuk dalam kejahatan pencurian dengan kekerasan (curas) di Surabaya cukup meresahkan. Setidaknya 28 tersangka kejahatan 3C (Curas, Curat, dan Curanmor) ditangkap polisi selama Juli-Agustus 2018.

Baru-baru ini, polisi kembali menangkap penjambret di sebuah rumah kos di kawasan Dupak Rukun. Pelaku akhirnya tertangkap karena sering mondar-mandir di kawasan Rungkut Industri, yang tidak jauh dari Mapolsek Tenggilis.

Faisol Efendi (20) warga Sampang, Madura, pelaku penjambretan itu, sering mondar-mandir di kawasan rungkut industri dengan sepeda motornya untuk mencari sasaran jambret.

Anggota Polsek Tenggilis yang bersiaga karena maraknya kejahatan jalanan, mencurigai gelagat Faisol yang tidak biasa. Nopol kendaraan pelaku pun dicatat, kemudian dicek dan didapati alamat tinggal pelaku.

Ini seperti disampaikan Kompol Totok Sumariyanto Kapolsek Tenggilis, Selasa (14/8/2018). “Saat pelaku mondar-mandir, anggota curiga dan bergegas mencatat nomor polisi motor pelaku,” ujarnya.

Unit Reskrim Polsek Tenggilis mendatangi tempat kos pelaku di Dupak Rukun Gang V Surabaya pada Jumat (9/8/2018) siang lalu. Penggeledahan akhirnya dilakukan.

Polisi menemukan sebuah dompet perempuan warna merah dan beberapa ponsel di kos Faisol. Dompet itu tidak lazim dimiliki seorang pria. Setelah interogasi oleh polisi Faisol akhirnya mengakui bahwa barang-barang itu hasil penjambretan.

Kepada polisi, Faisol mengaku sudah enam kali beraksi di Surabaya. Polisi juga akhirnya mendapat pengakuan, bahwa Faisol selama ini adalah rekan penjambret lain yang sudah tertangkap.

“Dia (Faisol) adalah penjambret yang kami cari. Selama ini dia beraksi bersama Abdul Mukti yang sudah lebih dulu ditangkap Polsek Kenjeran,” kata Totok.

Faisol mengatakan kepada polisi, dirinya menggunakan semua hasil jambretan itu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari karena dirinya memang tidak bekerja.

“Katanya, uangnya dia pakai buat bayar kos, terus sisanya untuk makan. Kalau hasilnya lebih, dia pakai ke kafe untuk beli miras,” kata Totok menirukan pengakuan Faisol kepada penyidik. (den/bas/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs