Para anggota Parlemen Eropa menyerukan Uni Eropa untuk mendukung langkah Afrika Selatan, yang memperkarakan Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) dengan tuduhan melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Clare Daly Legislator Eropa dari Irlandia menyampaikan pidato keras menegaskan bahwa Israel telah kehilangan dukungannya dari masyarakat dunia, atas tindakan-tindakannya yang meliputi pembunuhan puluhan ribu warga sipil dan bombardemen tanpa henti di Gaza.
Daly mengkritik Israel atas aksi “provokatif” untuk memicu konflik regional. Dia menuduh negara itu mencari bantuan dari Amerika Serikat (AS) untuk menghindari tanggung jawab. Pernyataan pedas Daly juga ditujukan kepada Ursula von der Leyen Presiden Komisi Eropa, beserta AS sendiri.
“Seperti yang kita lihat di Yaman, Biden (Presiden AS) si penjagal sedang bersiap bekerja sama dengan Si Nyonya Genosida (von der Leyen). Mereka yang memastikan terorisme Israel terus berlanjut. Jika bukan karena mereka, perang itu telah berakhir sejak dulu,” kata Daly seperti dikutip Antara dari kantor berita Anadolu, Rabu (17/1/2024).
Sementara Ciaran Cuffe, anggota Parlemen Eropa dari Partai Hijau, menekankan perlunya Israel dan Benjamin Netanyahu Perdana Menteri-mya diperkarakan karena melanggar hukum internasional.
Cuffe menyoroti krisis kemanusiaan di Gaza, di mana bombardemen tanpa henti Israel telah menghambat pengiriman bantuan vital dan obat-obatan, sehingga anak-anak terpaksa dioperasi tanpa bius.
Heidi Hautala legislator Eropa lainnya dari Finlandia, mendesak gencatan senjata permanen di Gaza, dengan alasan sulitnya memenuhi kebutuhan medis dasar akibat bombardemen Israel. Hautala menekankan pentingnya ICJ menyelidiki secara menyeluruh tuduhan Israel melanggar Konvensi Genosida.
Dia meminta Uni Eropa mendukung langkah Afrika Selatan dan menuntut Israel mematuhi apa yang diberlakukan oleh mahkamah internasional itu.
Demikian dengan Pedro Marques, anggota Parlemen Eropa dari Partai Sosialis Portugal, meminta publik memperhatikan jumlah korban meninggal yang sangat besar di Gaza, yang 70 persen korbannya adalah perempuan dan anak-anak.
Marques mendesak mereka yang bertanggung jawab agar diadili hukum internasional dan atas lakunya dalam melakukan kejahatan perang.
Manon Aubry legislator dari Prancos menggarisbawahi perlunya mendukung upaya hukum Afrika Selatan di ICJ karena aksi Israel memang sudah pantas dikategorikan sebagai “genosida”.
Dia menyerukan penangguhan perjanjian kemitraan dengan Israel dan penghentian ekspor senjata, serta mendesak diakhirinya kerja sama.
Kostas Papadakis anggota Parlemen Eropa dari Yunani, juga mendukung langkah Afrika Selatan di ICJ, dan menyebut serangan Israel di Gaza sebagai genosida.
Terakhir, Abir Al-Sahlani dari Swedia, berusaha mengungkapkan dampak buruk perang terhadap anak-anak di Gaza, dan menekankan jumlah korban anak-anak yang sangat mengkhawatirkan. Al-Sahlani mendesak aksi kolektif untuk menghentikan kekejaman tersebut. (ant/bil/ipg)