PT. Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan proses evakuasi lokomotif Kereta Api (KA) Pandalungan yang anjlok dari relnya di Tanggulangin, Sidoarjo masih belum tuntas hingga Minggu (14/1/2024) sore sekitar pukul 17.00 WIB.
Luqman Arif Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya menjelaskan, proses evakuasi sarana dan perbaikan prasarana di emplasemen Stasiun Tanggulangin saat ini masih berlangsung.
Imbasnya, beberapa KA jarak jauh dengan tujuan Surabaya dan Bangil mengalami perubahan pola operasi perjalanan KA.
Hingga Minggu sore, KAI Daop 8 Surabaya masih memberlakukan perubahan pola operasi bagi KA jarak jauh tujuan Surabaya dan Bangil. Sejumlah KA harus memutar dari Stasiun Bangil lewat Malang dan Kertosono
Daftar kereta yang harus mengalami perubahan operasi antara lain KA Ranggajati (115) relasi Jember-Surabaya Gubeng-Cirebon, KA Logawa (211) relasi Jember-Surabaya Gubeng-Purwokerto.
Lalu KA Sritanjung (241) relasi Ketapang-Surabaya Gubeng-Lempuyangan serta KA Jayabaya (107) relasi Malang-Surabaya Gubeng-Pasarturi-Pasarsenen.
Serta KA Wijaya Kusuma (117) relasi Ketapang-Surabaya Gubeng-Cilacap dan KA Pandalungan (77f) relasi Jember-Surabaya Gubeng-Pasarturi-Gambir.
“Pelanggan dengan tujuan Surabaya nantinya akan diantar menggunakan bus sebagai pengganti hingga tujuan,” ungkap Luqman melalui keterangan resmi yang diterima suarasurabaya.net.
Luqman menambahkan, sebagai kompensasi bagi pelanggan, KAI telah memberikan service recovery sesuai aturan yang berlaku.
Mulai dari pemberian snack makanan dan minuman, pembatalan tiket 100 persen di luar bea pesan hingga H+7, hingga pelanggan yang dialihkan perjalanannya menggunakan moda transportasi bus atau KA lainnya.
“Para calon pelanggan yang mengalami dampak gangguan operasional ini telah diberitahukan adanya perubahan pola operasi tersebut melalui WhatsApp blast,” ujarnya.
Berdasarkan data hingga Minggu pukul 17.00 WIB, tercatat 933 penumpang telah membatalkan tiket perjalanan KA. Rinciannya, pembatalan tiket dari Stasiun Bangil 28 pelanggan, Stasiun Malang 126 pelanggan, Stasiun Mojokerto 76 pelanggan, Stasiun Surabaya Pasar Turi 34 pelanggan, Stasiun Sidoarjo 154 pelanggan, Stasiun Surabaya Gubeng 394 pelanggan, dan Stasiun Wonokromo 121 pelanggan. (saf/ham)