Jumat, 22 November 2024

Wamenhan Sebut Pembelian 42 Unit Pesawat Tempur Rafale Sejarah Baru Pengadaan Alutsista RI

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Dua jet tempur Rafale milik Angkatan Udara Prancis, Foto : Reuters

Letjen TNI (Purn.) M. Herindra Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI mengatakan, pembelian 42 unit Pesawat Tempur Rafale buatan Dassault Aviation Prancis merupakan sejarah baru bagi pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) di Indonesia.

Menurutnya, sejak Republik Indonesia terbentuk, kebijakan membeli pesawat tempur sebanyak 42 unit baru pertama kali terlaksana di masa Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan.

“Pak Menhan itu sudah beli 42 pesawat tempur baru Rafale. Belum pernah ada sejarah selama republik ini berdiri, pengadaan alat perang baru sebanyak 42 unit,” ujarnya dalam diskusi bertajuk pertahanan di Media Center Indonesia Maju, Jakarta, Jumat (12/1/2024).

Herindra menjelaskan, pembuatan 42 pesawat tempur baru itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan, 42 unit pesawat tempur Rafale kemungkinan baru operasional lengkap 7 tahun mendatang.

Sehingga, untuk mengisi kekosongan yang ada, Kementerian Pertahanan RI berencana membeli pesawat tempur yang bisa segera dikirim dalam waktu cepat.

Opsinya, jatuh pada pembelian pesawat tempur yang pernah digunakan negara lain, misalnya Mirage 2000-5 bekas Angkatan Udara Qatar.

“Sambil menunggu yang baru, kekosongan yang ada diisi. Ini bukan masalah bekas dan baru, tetapi apakah alat perang pesawat masih layak pakai atau tidak,” tegas Wamenhan RI.

Dia membuat analogi kesiapan tempur TNI Angkatan Udara dengan atap rumah yang bolong. Jika ada atap yang bolong, tentu harus segera ditutup, kata Herindra menganalogikan itu dengan pembelian jet tempur bekas.

“Pak Menhan concern membeli alat perang baru. Tapi, saat ini kita melihat ada kekosongan dan ada beberapa yang harus diadakan secara cepat. Sehingga, kalau mau beli baru tidak secepat dan semudah itu, tidak mudah pengadaan alat perang, punya uang pun belum tentu bisa beli,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Herindra menegaskan Prabowo Subianto sangat serius menjaga performa TNI supaya semakin optimal dan profesional. Prabowo selalu menyerap aspirasi dari TNI terkait pengadaan alutsista.

“Kami akan memberikan yang terbaik. Pengadaan alat perang mengandung mekanisme bottom-up. Intinya, kami tanya angkatan dulu, perlunya apa, lalu mereka ajukan ke kami, dan kami melihat ada berapa anggaran yang tersedia,” tandasnya.(rid/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs