Sabtu, 23 November 2024

Ekspor Juli 2018 Naik, Ini Penyumbang Terbesarnya

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Tempo

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat nilai ekspor Jatim pada Juli 2018 mencapai USD 1,87 miliar, atau mengalami peningkatan hingga 44,68 persen dibandingkan Juni 2018 yaitu USD 1,29 miliar. Sementara dibandingkan Juli 2017, nilai ekspor naik 18,76 persen.

Teguh Pramono Kepala BPS Jatim mengatakan, kenaikan nilai ekspor pada bulan Juli 2018 tersebut disebabkan karena tingginya kenaikan nilai ekspor pada sektor nonmigas. Ekspor nonmigas Jatim pada Juli 2018 mencapai USD 1,80 miliar atau naik 53,61 persen, dibandingkan Juni 2018. Nilai tersebut dibanding Juli 2017 naik sebesar 18,82 persen.

Hal yang berbeda terjadi pada komoditas migas yang justru turun sebesar 40,12 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari USD 123,25 juta menjadi USD 73,80 juta pada bulan Juli. Komoditas migas menyumbang 3,94 persen total ekspor Jawa Timur pada Juli 2018. Dibandingkan Juli 2017 nilai ekspor migas naik 17,50 persen.

“Secara kumulatif ekspor Januari-Juli 2018 yang keluar dari Jawa Timur sebesar USD 11,69 miliar atau naik sebesar 7,06 persen dibandingkan periode Januari-Juli 2017 sebesar USD 10,92 miliar,” ungkap Teguh, Rabu (15/8/2018).

Jika dikelompokkan berdasarkan golongan barang (HS) 2 digit, lanjut dia, maka di bulan Juli 2018, golongan perhiasan atau permata (HS 71) menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jawa Timur dengan nilai transaksi sebesar USD 210,88 juta. Nilai tersebut naik sebesar 21,64 persen jika dibandingkan dengan transaksi bulan sebelumnya yang mencapai USD 173,37 juta.

Dalam hal ini, perhiasan atau permata berkontribusi sebesar 11,73 persen pada total ekspor nonmigas Jawa Timur bulan ini. Golongan komoditas tersebut paling banyak diekspor ke Jepang dengan nilai sebesar USD 141,11 juta.

“Kalau peringkat kedua yang terbanyak diekspor Jatim adalah golongan barang Lemak dan minyak hewan atau nabati (HS 15). Sementara untuk peringkat ketiga yaitu golongan barang Tembaga (HS 74),” tambahnya.

Teguh menambahkan, kelompok negara ASEAN masih menjadi negara tujuan utama ekspor nonmigas Jawa Timur selama bulan Juli 2018, dengan kontribusi sebesar 17,02 persen.

Malaysia menjadi negara utama dengan peranan sebesar 6,80 persen dari total ekspor nonmigas Jawa Timur. Kemudian, diikuti Singapura dengan peranan sebesar 2,96 persen dan Thailand dengan peranan sebesar 2,23 persen.

“Ekspor nonmigas bulan Juli 2018 ke Malaysia mencapai USD 122,16 Juta dan ke Singapura sebesar USD
53,28 juta,” tuturnya.

Tidak hanya ekspor, nilai impor Jatim pada Juli 2018 juga mengalami peningkatan mencapai USD 2,83 miliar atau naik sebesar 58,16 persen dibandingkan Juni 2018. Angka tersebut mengalami kenaikan 41,95 persen dibandingkan Juli 2017.

“Kondisi yang meningkat ini ditunjukkan oleh kinerja impor komoditas nonmigas maupun impor migas yang sama-sama mengalami peningkatan,” pungkasnya. (ang)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs