Laksamana Pertama TNI dr. Sujoko Purnomo Jabat Kepala RSPAL dr. Ramelan

Laksamana Pertama TNI dr. Sujoko Purnomo resmi menjabat sebagai kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Laut (RSPAL) dr. Ramelan menggantikan Laksamana Pertama TNI dr. Benny Jovie yang akan segera purna tugas.

Laksamana Muda TNI P. Rahmad Wahyudi Asisten Personalia Kasal (Aspers Kasal) mengatakan, serah terima jabatan (sertijab) menjadi bagian penting dari proses kaderisasi kepemimpinan untuk menciptakan keberlanjutan.

“Pejabat baru diharapkan dapat meningkatkan kinerja pejabat sebelumnya serta memunculkan berbagai ide, inovasi, kreativitas serta menghasilkan pemikiran yang lebih maju sesuai dengan perkembangan yang terjadi di bidang kesehatan, selain itu juga dapat mengantisipasi tantangan yang lebih berat di masa mendatang,” katanya seusai Sertijab di RSPAL dr. Ramelan Surabaya, pada Jumat (12/1/2024).

Ia mengatakan, kapala baru RSPAL dr. Ramelan itu, sebelumnya merupakan komandan di Rumah Sakit Angkatan Laut Cilandak Marinir Jakarta. Selain itu, juga sudah pernah bertugas di beberapa daerah di Indonesia, seperti Tanjung Pinang dan Manado.

“Memiliki pengalaman yang banyak untuk kedinasan di bidang kesehatan, terutama di angkatan laut. Sehingga tentu sudah mumpuni,” tuturnya.

Sementara itu, Laksamana Pertama TNI dr. Sujoko Purnomo kepala baru RSPAL dr. Ramelan seusai sertijab mengatakan, yang paling utama saat ini adalah sentuhan pelayanan rumah sakit terhadap pasien dari prajurit TNI dan keluarga, serta masyarakat umum.

Selain itu, ia menuturkan bahwa hal-hal yang sudah menjadi unggulan di RSPAL dr. Ramelan itu akan dikembangkan dengan lebih baik.

“InsyaAllah, sesuai dengan kemampuan dan semaksimal mungkin akan kita finishkan, kita kembangkan supaya betul-betul embrio yang diunggulkan itu bisa menjadi kenyataan,” katanya.

Laksamana Pertama TNI dr. Benny Jovie menambahkan, bahwa selama ia menjabat sebagai kepala rumah sakit, ada beberapa program unggulan, yakni seperti bayi tabung, pengganti tangan patah dengan tangan robot, dan transplantasi ginjal.

“Untuk bayi tabung kita sudah ada lima calon. Lima ini kebetulan baru pertama kali dilaksanakan di TNI, terutama TNI-AL,” katanya.

Saat ini, hal itu masih dilakukan di lingkup TNI saja. Oleh karena itu, ke depan ia berharap bisa terus berkembang dan bisa juga untuk masyarakat.

Sedangkan, untuk penanganan terhadap tangan patah dengan tangan robot, pihaknya menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) dan untuk transplantasi ginjal juga menjalin kerja sama dengan rumah sakit lain.

“Mudah-mudahan ke depan lebih berkembang lagi dan sukses,” pungkasnya.(ris/iss/ipg)