Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan Israel untuk memberikan akses pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Jalur Gaza.
Tedros Adhanom Ghebreyesus Direktur Jenderal WHO mengakui bahwa tim organisasinya harus membatalkan enam misi ke Gaza utara sejak 26 Desember.
Pembatalan itu karena permintaan mereka ditolak dan tidak ada jaminan keamanan perjalanan. Sementara rencana misi pada Rabu (10/1/2023) juga dibatalkan.
“Pendistribusian bantuan kemanusiaan di Gaza terus menghadapi tantangan yang hampir tidak dapat teratasi,” kata Tedros saat konferensi pers di Jenewa dilansir Antara, Kamis (11/1/2024).
“Pemboman intens, pembatasan mobilitas, krisis bahan bakar dan komunikasi yang terputus membuat WHO dan mitra tidak mungkin menjangkau orang-orang yang membutuhkan bantuan,” katanya.
“Kami memiliki pasokan, tim dan rencana. Yang tidak kami miliki yakni akses… Kami menyeru Israel agar menyetujui permintaan WHO dan mitra lainnya untuk mengirim bantuan kemanusiaan.”
Menurut Tedros, hanya 15 rumah sakit di wilayah Palestina yang beroperasi meski hanya sebagian. Sementara itu, kurangnya sanitasi dan air bersih, serta kondisi hidup yang terlalu sumpek di jalur pantai mendukung penyebaran penyakit.
“Warga mengantre berjam-jam untuk mendapatkan sedikit air, yang mungkin tidak bersih, atau roti, yang kurang bergizi,” katanya. (ant/saf/ipg)