Logistik Pemilu Belum Lengkap, KPU Surabaya Tunggu Kiriman Pusat Pekan Ini

Logistik Pemilihan Umum (Pemilu) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya belum lengkap 36 hari menjelang pemungutan suara 14 Februari 2024.

Nur Syamsi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menyebut, sebagian besar logistik Pemilu sudah tiba mulai surat suara hingga alat coblos.

“Secara umum perlengkapan pemungutan suara yang kokoh, (seperti) kotak suara, surat suara, bilik suara, alat coblos, sudah lengkap. Total 40.800 sekian kotak suara. Surat suara (sesuai) jumlah DPT kami 2.266.167. Sudah selesai sortir lipatnya, semua kami berharap yang harus ada di dalam kotak segera datang,” beber Syamsi pada awak media, Selasa (9/1/2024).

Perlengkapan lain seperti sampul surat suara dan sejumlah formulir belum tiba. Syamsi berharap segera dikirim KPU pusat dalam pekan ini.

“Misal, C daftar hadir, C pemberitahuan, C kejadian khusus, C surat pengantar penyampaian hasil, C tanda terima penyampaikan hasil, tapi (logistik) kecil-kecil ya,” bebernya lagi.

Ia berharap, seluruh logistik segera tiba, targetnya pekan ini. Seluruhnya harus segera dipacking dalam kotak suara baru kemudian didistribusikan ke gudang-gudang tiap kecamatan.

“Sehingga proses setting paking dengan kapasitas kotak suara kami terbesar di Jawa Timur, sudah kami mulai sejak awal. Sehingga kami tidak kerepotan di belakang hari. Semakin lambat datang, kami makin kerepotan. Kendalanya, volume, kapasitas gudang kami dengan volume, dan waktu paking itu juga tidak mudah,” tambahnya.

Syamsi menuturkan masih mendesain pola distribusi ke gudang kecamatan terkait pengamanan dan keamanan.

“Karena kan kami harus berkoordinasi bersama stakeholder terkait pengamanan keamanan di tempat lokasi yang harus kami distribusi. Kita tunggu saja, prinsipnya H-1 harus sampai di TPS. Kedua, logistik pemungutan suara kami distribusikan sudah di dalam kotak dan dalam kondisi tersegel,” bebernya.

Sementara setiap kecamatan, yang harus disiapkan, gudang dalam kondisi siap menampung sementara logistik pemilu sebelum didistribusikan lagi ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Yang penting gudang itu karena ini musim hujan itu, agar tidak bocor. Tidak rembes, baik dari samping ke bawah. Memuat sesuai kapasitas yang dibutuhkan,” terangnya lagi.

Soal hasil sortir lipat surat suara, lanjutnya, belum dihitung berapa yang berpotensi rusak dan tidak bisa dipakai.

“Memang ada beberapa surat suara berpotensi rusak. Proses seleksi lagi, kami belum bisa menentukan berapa sih surat suara yang rusak,” tandasnya. (lta/iss/ipg)