Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, malam hari ini, Minggu (7/1/2024), selesai menggelar Debat Pilpres 2024 ketiga, dari lima kali debat yang sudah dijadwalkan.
Debat ketiga dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik, bertempat di Istora Senayan, Jakarta.
Mengawali sesi penyampaian visi dan misi, Anies Baswedan calon presiden dari Koalisi Perubahan langsung melontarkan sindiran ke Prabowo Subianto calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju.
Anies bilang, Prabowo punya 340 ribu hektare tanah berdasarkan data yang disampaikan Joko Widodo pada Debat Pilpres 2019. Di sisi lain, masih banyak Prajurit TNI yang belum memiliki rumah dinas.
“Di saat separo tentara kita tidak memliki rumah dinas, menterinya, menurut Pak Jokowi, punya 340 ribu hektare tanah di negeri ini,” ucapnya.
Kemudian, capres nomor urut 1 menilai Proyek Lumbung Pangan Nasional (Food Estate) yang ditangani Kementerian Pertahanan bersama Kementerian Pertanian tidak membuahkan hasil alias gagal.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut proyek penanaman singkong yang masih bagian dari Food Estate menguntungkan kroni-kroni Prabowo, dan merusak lingkungan.
Selanjutnya, Anies menyatakan Kementerian Pertahanan yang pernah dibobol peretas pada tahun 2023 sebagai sesuatu yang memprihatinkan. Karena, anggaran Kementerian Pertahanan mencapai Rp700 triliun.
“Kalau terpilih sebagai Presiden lewat Pilpres 2024, kami akan memulai dengan kepemimpinan yang menjunjung tinggi etika,” imbuhnya.
Merespons sindiran yang dialamatkan kepadanya, Prabowo menyebut Anies asal bicara tanpa didukung data yang akurat. Dia menyebut Anies tidak objektif karena punya ambisi untuk berkuasa.
Ketua Umum Partai Gerindra juga menegaskan, Anies tidak layak berbicara tentang etika.
Pada forum itu, Prabowo menyampaikan keterkaitan erat antara pertahanan dan keamanan dengan kesejahteraan masyarakat.
“Indonesia harus punya pertahanan yang kuat untuk menjaga kekayaannya. Sehingga, Indonesia menjadi negara makmur dan sejahtera,” paparnya.
Prabowo menambahkan, kalau pertahanan militer Indonesia lemah, tidak menutup kemungkinan akan ditindas negara lain seperti Palestina yang selama ini dalam cengkraman Israel.
Sementara, Ganjar Pranowo capres nomor urut 3 melontarkan candaan kalau dia sepertinya memang sengaja ditempatkan di antara Anies dan Prabowo yang dari awal saling beradu argumen.
Dengan begitu, dia mengibaratkan dirinya seperti penengah dalam debat kali ini.
“Rasanya pas saya ada di tengah. Saya jadi penengah untuk dua rekan saya di kanan dan kiri ini,” katanya sembari tersenyum.
Dalam paparan visi misinya, Ganjar mengungkapkan rencana menjadikan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai pusat pertahanan militer baru sebagai antisipasi perang dingin Amerika-China.
Ganjar juga meyorot maraknya kasus pinjaman online, terorisme, peredaran narkoba, dan perdagangan orang. Kader PDI Perjuangan itu mendorong reformasi kepolisian dengan memperkuat siber sistem, termasuk kualitas sumber daya manusia di bidang siber.
Mentan Gubernur Jawa Tengah itu pun berencana memperkuat Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Selanjutnya, membangun sistem, dan mempercepat jaringan internet.
“Pertahanan masuk ke wilayah 5.0, dengan teknologi sakti, rudal hipersonik, senjata siber, sensor kuantum, dan sistem senjata otonomi
Itu bisa dilakukan kalau anggaran Kementerian Pertahanan mencapai 1-2 persen dari produk domestik bruto (PDB),” sebutnya.
Mengenai isu siber, Anies Baswedan mengatakan Indonesia perlu membangun sistem pertahanan siber yang komperhensif, melibatkan seluruh lembaga.
Kemudian, mentan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memaparkan strategi lainnya yaitu membeli teknologi terbaru, serta membuat mekanisme respons cepat serangan siber.
Mendengar pernyataan itu, Prabowo menyebut jawaban Anies terlalu teoritis. Menurutnya, penguatan sumber daya manusia harus dilakukan dalam pertahanan siber.
“Sekali lagi saya berpandangan Pak Anies terlalu teoritis. Semuanya bagus, indah. Tapi, yang nyata tentang masalah artificial intelligence, siber, teknologi tinggi, dan sebagainya, adalah sumber daya manusianya. Awaknya. Begitu saya jadi Menteri Pertahanan, saya langsung membentuk empat fakultas baru di Universitas Pertahanan di bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika. Kami siapkan putra-putri terbaik untuk menguasai teknologi, untuk menguasai sains, untuk kuasai AI, untuk menguasai siber. Bukan barang yang kita beli, tapi kita harus kuasai sistem yang harus kita pegang. Menurut saya itu inti permasalahannya, tidak hanya bicara yang baik-baik saja,” tegasnya.
Seperti diketahui, KPU RI menjadwalkan lima kali debat Pilpres 2024, terdiri dari tiga kali debat capres, dan dua kali debat cawapres.
Debat capres-cawapres diadakan supaya publik mengetahui visi, misi, kualitas dan kapabilitas ketiga pasang calon pemimpin yang akan dipilih dan menjabat periode 2024-2029. (rid/ham)