Nusron Wahid Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengajak masyarakat untuk memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, dalam satu putaran di Pilpres 2024.
“Semoga dengan pertemuan ini, Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa menjadi presiden cukup dalam pemilu sekali putaran saja. Tidak usah bertele-tele, kalau bisa sekali untuk apa dua kali?” kata Nusron dalam acara konsolidasi pemenangan Prabowo-Gibran oleh Partai Prima DKI Jakarta, di GOR Bulungan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Menurut Nusron, kalau pemilu presiden hanya berjalan sekali putaran, maka akan menghemat anggaran negara hingga Rp27 triliun.
Besaran biaya itu merupakan akumulasi untuk biaya Komisi Pemilihan Umum (KPU), honor panitia pemungutan suara, pengadaan surat suara, hingga biaya pengamanan pemilu.
“Duit Rp17 triliun untuk biaya KPU. Pasang TPS, honor KPPS, kertas suara dan sebagainya itu ditotal-total Rp17 triliun. Belum biaya keamanan, polisi jaga, satpam jaga, hansip jaga, totalnya Rp10 triliun. Jadi semua Rp27 triliun,” paparnya.
Karena itu, Nusron mengajak seluruh kader partai yang berada di Koalisi Indonesia Maju (KIM) termasuk Partai Prima untuk mensosialisasikan kemenangan Prabowo-Gibran sekali putaran.
Nusron lantas menyinggung soal amal jariyah jika seseorang bisa menghemat anggaran hingga sebesar Rp27 triliun.
Politikus Golkar itu mengatakan, uang sebanyak itu bisa dialokasikan untuk keperluan rakyat lainnya. Seperti pembangunan masjid, pondok pesantren, gereja hingga perbaikan jalan di desa-desa.
“Orang yang berhasil membuat hemat anggaran negara Rp27 triliun itu, dihitung sama halnya dengan amal jariyah Rp27 triliun kepada Bangsa dan Negara. Sehingga, duitnya bisa disumbangkan untuk rakyat miskin. Biar beasiswa gratis betul? Bangun jalan yang rusak betul? Bangun sekolah yang rusak betul? Bangun ponpes yang rusak betul? Termasuk bangun gereja juga yang rusak yang belum jadi. Karena itu ibu-ibu bapak-bapak harus semangat meniatkan sama-sama mencari amal jariyah Rp27 triliun,” tandas Nusron.
Sebelumnya, Muhammad Qodari Direktur Eksekutif Indo Barometer menilai pilpres satu putaran akan berdampak positif buat Bangsa Indonesia.
Dengan pilpres satu putaran, anggaran yang sangat banyak itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. (rid/ham)