Sabtu, 23 November 2024

Tiga Oknum TNI Diperiksa Buntut Dugaan Penggelapan Ratusan Kendaraan Curian di Sidoarjo

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Gudang Balkir Pusat Zeni Angkatan Darat (Gudbalkir Pusziad) di Buduran, Sidoarjo pada Sabtu (6/1/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Tiga oknum anggota TNI AD diperiksa buntut kasus temuan ratusan motor diduga hasil pencurian di Gudang Balkir Pusat Zeni Angkatan Darat (Gudbalkir Pusziad), Buduran, Sidoarjo.

Dalam kasus ini diduga melibatkan satu orang sipil dan tiga orang oknum TNI AD. Kolonel Inf Rendra Dwi Ardhani Kapendam V/Brawijaya menyatakan, pemeriksaan kepadaan oknum tersebut untuk mendalami kasus ini.

“Masih memproses dan mendalami keterlibatan oknum prajurit TNI AD yang diduga terlibat penggelapan ranmor tersebut,” ujarnya waktu dikonfirmasi, Minggu (7/1/2024).

Rendra menyebut, identitas tiga oknum yang diperiksa itu antara lain Kopda AS, Praka J dan Mayor BPR. Rendra menerangkan, ketiga oknum anggota yang diperiksa itu bukanlah anggota organik Kodam V Brawijaya.

“Ketiga oknum tersebut bukan Anggota Organik Kodam V. Namun karena lokus kejadian di Wilayah Kodam V/Brawijaya sehingga penanganan dugaan penggelapan ini ditangani oleh Pomdam V/Brawijaya,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 49 unit mobil dan 215 unit motor yang diduga hasil curanmor ditemukan di Gudang Balkir Pusat Zeni Angkatan Darat (Gudbalkir Pusziad), Buduran, Sidoarjo, Kamis (4/1/2024) sore sekitar pukul 15.10 WIB.

Dugaan pencurian dan penggelapan ini bermula dari pengembangan tersangka EI yang merupakan warga sipil. Penyelidikan kemudian berkembang ke Sidoarjo.

Selain El, kasus ini diduga melibatkan dua anggota TNI berinisial Kopda AS dan Mayor P. Rendra menyebut, sindikat ini diketahui sudah melakukan aksinya sejak Januari 2023.

“Sindikat ini sudah berjalan dari Januari (2023) dan sebenarnya untuk pelaku curanmor, berdasarkan sampai sekarang ini mereka keterlibatannya adalah menyiapkan tempat,” kata Rendra ketika mengudara di Radio Suara Surabaya, Sabtu (6/1/2024).

Pada Kamis (4/1/2024) kemarin personel gabungan dari Reskrim Polda Metro Jaya dan Pomdam V/Brawijaya membawa EI menuju Gudbalkir Pusziad Buduran Sidoarjo.

Setelah itu, Reskrim Polda Metro Jaya dan Lidpam Pomdam V/Brawijaya melakukan koordinasi dengan Gudbalkir Pusziad guna melakukan pengecekan kendaraan. Ketika dicek petugas, ditemukan ratusan kendaraan yang diduga hasil curanmor.

Sebelum digerebek oleh petugas gabungan, disebutkan bahwa telah terjadi pengiriman kendaraan sebanyak tiga kali ke Timor Leste menggunakan kontainer. Dalam satu kontainer berisi empat kendaraan roda empat dan 20 kendaraan roda dua.

Rendra menegaskan bahwa saat ini seluruh kendaraan telah diamankan sebagai barang bukti. Kasus ini pun masih dalam proses penyelidikan, di mana, kata Rendra, semuanya berada di bawah kontrol Polisi Militer Kodam V/Brawijaya (Pomdam V/Brawijaya).

Rendra juga menepis anggapan bahwa TNI AD memberikan back up dalam kasus ini. Sebab dalam kasus ini murni ada oknum anggota yang bergerak sendiri.

“Kalau kami memberikan backing, itu tidak ada. Jadi oknum tersebut bergerak sendiri dan memang di luar kendali dari komandanya mungkin,” tegas Rendra. (wld/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs