Yoon Suk Yeol Presiden Korea Selatan (Korsel), pada Jumat (5/1/2024), memveto dua rancangan undang-undang (RUU) dalam parlemen, termasuk satu RUU yang menyerukan penyelidikan terhadap Kim Keon Hee istrinya, atas dugaan manipulasi saham.
“Yoon menggunakan hak vetonya dengan menyetujui mosi yang meminta Majelis Nasional mengkaji ulang RUU penasihat independen yang diajukan oleh Partai Demokrat, partai oposisi utama, melalui Majelis pekan lalu,” tulis kantor berita Yonhap, Sabtu (6/1/2024) yang dikutip Antara.
Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa menolak berpartisipasi dalam pemungutan suara itu, mengatakan RUU tersebut sebagai “upaya untuk menjelekkan pemerintahan Yoon menjelang pemilihan umum pada April.”
Kabinet Yoon menyetujui mosi memveto RUU tersebut, sebelum presiden akhirnya memvetonya. Mereka mendesak parlemen agar mempertimbangkan kembali rancangan undang-undang tersebut.
Sebelumnya, Kim Keon Hee Istri Yoon dituduh memanipulasi harga saham Deutsch Motors antara tahun 2009 dan 2012. Deutsch Motors adalah dealer mobil BMW di Korea Selatan.
Namun, Kim membantah tuduhan tersebut. Di sisi lain, Partai Demokrat mengatakan bahwa dalam penyelidikan, tidak boleh ada perlindungan bagi siapa pun.
Lee Kwan Sup Kepala staf Yoon, berkata kepada wartawan bahwa tuduhan terhadap ibu negara “sudah ada 12 tahun sebelum dia dan presiden menikah.”
Pemerintahan Moon Jae In mantan Presiden telah menyelidiki tuduhan tersebut, tetapi tidak menghasilkan pemanggilan, apalagi dakwaan.
Sementara itu, Kantor Yoon menyatakan “kesedihan yang mendalam” atas tindakan partai oposisi, dan menyebutnya sebagai “undang-undang yang jahat dan dirancang untuk keuntungan politik dalam pemilihan umum.”
Sebagai informasi, Korea Selatan akan menggelar pemilu legislatif pada April. Saat ini, parlemen Korea Selatan didominasi oleh partai oposisi. (ant/bil/ipg)