Senin, 25 November 2024

Realisasi Pendapatan dan Belanja Provinsi Jatim Tahun 2023 Lampaui Target

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur. Foto: Humas Pemprov Jatim Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur. Foto: Humas Pemprov Jatim

Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2023 per tanggal 31 Desember 2023, kinerja realisasi pendapatan dan belanja pemprov menunjukkan progres yang signifikan.

Dalm LRA itu, realisasi pendapatan daerah mencapai 102,34 persen atau setara dengan Rp33,59 trilliun. Yang mana telah melampaui target yang ditetapkan yakni Rp32,82 triliun.

Sedangkan untuk Realisasi Belanja daerah mencapai 92,83 persen setara Rp34,47 triliun dari target Rp37,14 triliun.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur turut mengapresiasi kerja keras seluruh OPD dan menyebut capaian realisasi anggaran yang melebihi target ini adalah upaya percepatan dan pemerataan pembangunan di Jatim.

“Kinerja realisasi belanja Tahun Anggaran 2023 yang telah dimaksimalkan ini untuk mengakselerasi pembangunan di Jatim,” kata Khofifah dalam keterangannya, Selasa (2/1/2024).

Gubernur Jatim itu menuturkan, pendapatan yang ada selama ini selalu dimaksimalkan untuk percepatan dan pemerataan pembangunan.

Begitupun dengan belanja, anggaran yang ada dimaksimalkan untuk melaksanakan program-program yang berdampak langsung ke masyarakat dan mengatasi permasalahan yang ada di Jatim.

“Capaian membanggakan tersebut patut disyukuri dan akan menjadi motivasi bagi Pemprov Jatim untuk menghasilkan program yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” tukasnya.

Untuk e depannya, Khofifah berharap, semua elemen baik OPD, Forkopimda serta seluruh kepala daerah dapat memperkuat kinerja di masing-masing lingkup tugas.

Meski begitu Khofifah juga memberikan beberapa catatan sebagai bahan evaluasi, khususnya pada realisasi belanja.

Ia meminta agar di tahun 2024, percepatan realisasi belanja dilakukan dengan cepat dan tepat. Tujuannya agar penggunaan anggaran berdampak dan tepat sasaran.

“Evaluasi dan koreksi perlu dilakukan agar setiap anggaran yang dibelanjakan berdampak pada penguatan kesejahteraan masyarakat terutama hal-hal terkait penurunan kemiskinan, penurunan angka pengangguran dan penurunan stunting,” pungkasnya.(wld/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
31o
Kurs