Menteri-menteri luar negeri blok regional Asia Tenggara (ASEAN) pada Sabtu (30/12/2023) menyampaikan kekhawatiran di tengah ketegangan antara China dan Filipina mengenai Laut China Selatan.
Dilansir dari Antara pada Minggu (31/12/2023), mereka menyatakan ketegangan itu bisa mengancam kedamaian regional dan mendesak agar dialog damai dilakukan.
“Kami mengikuti dengan cermat dengan keprihatinan perkembangan terakhir di Laut China Selatan yang dapat merusak perdamaian, keamanan, dan kestabilan di wilayah itu,” menurut pernyataan para menlu ASEAN.
“Kami menegaskan kembali pentingnya menjaga dan mendukung perdamaian, keselamatan, keamanan, kestabilan dan kebebasan navigasi dan penerbangan di atas wilayah maritim Asia Tenggara, khususnya Laut China Selatan.”
Para menteri luar negeri tersebut juga menegaskan perlunya sikap menahan diri dalam melakukan aktivitas yang akan memperumit atau meningkatkan perselisihan.
Ketegangan terus meningkat ketika kedua pihak saling tuduh melakukan pelanggaran di perairan, yang disengketakan itu, dalam beberapa bulan terakhir.
Minggu lalu, Menlu China dan Filipina melakukan pembahasan via telepon. Mereka menyebut pentingnya dialog dalam mengatasi masalah-masalah yang saling bertentangan antara kedua negara maritim yang bertetangga itu.
China mengeklaim kedaulatan atas sebagian besar Laut China Selatan, sehingga membuatnya berselisih dengan Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan, dan Brunei. (ant/saf/ham)