Jumat, 22 November 2024

Nyamuk Wolbachia Disebut Dapat Menekan Kasus Demam Berdarah

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Mariana Wahjudi Dosen Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya). Foto: Ubaya Mariana Wahjudi Dosen Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya). Foto: Ubaya

Mariana Wahjudi Dosen Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya) menyatakan, nyamuk wolbachia dapat menurunkan penyebaran virus demam berdarah.

Hal itu ia katakan, setelah muncul upaya pemberantasan penyakit demam berdarah melalui pelepasan nyamuk wolbachia yang dilakukan di beberapa daerah di Indonesia.

“Keberadaan wolbachia dalam tubuh nyamuk menyebabkan virus demam berdarah tidak bisa berkembang biak dalam nyamuk Wolbachia, sehingga tidak akan ditularkan ke manusia berikutnya. Dengan kata lain, nyamuk wolbachia tidak dapat menyebarkan virus demam berdarah ke orang lain,” katanya dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Minggu (31/12/2023).

Proses penurunan virus demam berdarah itu, kata dia, pertama, bakteri wolbachia diinfeksikan pada telur nyamuk aedes aegypti. Telur menetas dan nyamuk yang berkembang berisi Wolbachia dalam tubuhnya. Nyamuk Wolbachia itu, kemudian dilepaskan ke lingkungan dan diharapkan kawin dengan nyamuk lokal.

“Bila nyamuk wolbachia jantan kawin dengan nyamuk betina biasa, maka telurnya tidak akan menetas. Hanya telur yang berasal dari nyamuk wolbachia betina saja yang akan menetas. Nyamuk Wolbachia betina kawin dengan jantan biasa atau jantan wolbachia, maka telur yang dihasilkan semuanya akan menetas,” jelasnya.

Ia mengatakan, dengan menyebarkan nyamuk wolbachia ke lingkungan, maka perbanyakan virus demam berdarah bisa ditekan dan penyebarannya dicegah dari satu orang ke orang yang lain. Sehingga menurutnya, jika jumlah nyamuk wolbachia di lingkungan bertambah banyak, maka kasus infeksi demam berdarah di antara penduduk akan menurun.

Lebih lanjut, kepala Laboratorium Purifikasi dan Biologi Molekuler Ubaya itu juga menyebut, jika nyamuk biasa belum tentu mengandung wolbachia ataupun virus demam berdarah.

Apabila digigit nyamuk Wolbachia, bakteri dalam nyamuk tersebut tidak bisa menginfeksi manusia, sehingga aman bagi tubuh.

Strategi penggunaan serangga ber-wolbachia ini, kata dia, juga ampuh untuk menanggulangi beberapa penyakit lain misalnya untuk zika, chikungunya, demam kuning, dan malaria. Pelepasan nyamuk wolbachia ke lingkungan termasuk aman dan dampak bahaya dalam 30 tahun ke depan dapat diabaikan.

Seperti diketahui, nyamuk wolbachia merupakan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung bakteri wolbachia. Bakteri ini biasa ditemukan di tubuh serangga seperti kupu-kupu, lalat buah, lebah madu, dan cacing nematoda.

“Masyarakat dapat mendukung program ini dengan memiliki edukasi dan membantu menyebarkan informasi yang benar terkait strategi ini agar hasilnya maksimal,” pungkasnya. (ris/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs