Konferensi Wilayah Pengwil Jatim INI Digelar di Surabaya pada 9 Januari

Konferensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah Jawa Timur Ikatan Notaris Indonesia (Pengwil Jatim INI) segera dilangsungkan di Empire Palace, Surabaya pada Selasa (9/1/2024) mendatang.

Gatot Triwaluyo Ketua Pemilihan Konferwil mengebut ada dua calon yang maju dalam bursa ketua Pengwil Jatim INI mendatang. Mereka adalah Siti Anggraenie Hapsari selaku incumbent dan Isy Karimah Syakir.

Menurut Gatot, kedua belah pihak sudah menyampaikan visi dan misi mereka di hadapan para notaris pada 20 Desember 2023.

Gatot mengatakan, Pengwil Jatim INI telah menghadapi pandemi Covid-19 yang membatasi semua aktivitas tatap muka. Padahal hampir semua kerja-kerja kenotariatan mensyaratkan proses tatap muka sebagai salah satu persyaratan keabsahan dokumen.

Namun, Pengwil Jatim INI akhirnya mampu keluar dari krisis itu. Mereka tetap mampu menjalankan fungsi-fungsi keorganisasian dengan optimal.

“Kami bisa menjalankan upgrading bagi para anggota. Pengangkatan notaris baru juga bisa kami lakukan di tengah keterbatasan. Bagaimanapun kondisinya, kepastian hukum dan kepentingan bagi para anggota harus didahulukan,” kata Gatot dalam keterangannya pada Kamis (28/12/2023).

Menurut Gatot, situasi sulit ini harus menjadi pelajaran bersama. Terutama dalam memilih pemimpin Pengwil Jatim INI dalam konferwil kali ini.

Apalagi, lanjut Gatot, krisis yang akan dihadapi organisasi tidak lantas berakhir dengan usainya covid-19. “Kita sekarang dihadapkan pada risiko perpecahan wadah tunggal notaris akibat konflik di Pengurus Pusat (PP) INI yang belum juga selesai,” katanya.

Oleh karena itu, Gatot menambahkan bahwa para notaris yang memiliki hak pilih harus mampu memilih figur pemimpin yang tidak hanya memiliki kapasitas intelektual, melainkan juga bijaksana sehingga bisa melalui krisis dengan baik.

“Serta memiliki kreativitas, kelincahan, dan jaringan yang luas untuk memimpin organisasi agar mampu mengakomodir kepentingan para notaris. Jangan sampai pemimpin yang kita pilih salah mengambil langkah karena konsekuensinya bisa sangat panjang,” tegasnya. (saf/ham)