Jumat, 22 November 2024

Kemlu Tanggapi Pernyataan Mahfud MD Soal Diplomat Titipan Partai

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri. Foto: Kemlu

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menanggapi pernyataan Mahfud MD calon wakil presiden (cawapres) yang mengatakan bahwa proses rekrutmen diplomat harus diperbaiki, karena terkadang para diplomat itu merupakan titipan partai sehingga tidak mengerti diplomasi.

Cecep Herawan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemlu mengatakan bahwa para diplomat diisi oleh pegawai negeri sipil (PNS) yang merupakan aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Luar Negeri, dan proses pemilihannya pun mengikuti rekrutmen CPNS nasional.

“Yang membedakan proses perekrutan (PNS) di Kemlu adalah kami menambahkan dua faktor, yakni tes bahasa dan tes psikologi lengkap,” kata Cecep kepada wartawan dalam temu media di Jakarta, Rabu (27/12/2023).

“Perbedaan yang ketiga adalah wawancara. Tidak hanya dari Kemlu, kami juga melibatkan akademisi dan para ahli dari pihak ketiga untuk menjaga transparansi,” lanjutnya.

Cecep mengatakan sistem rekrutmen Kemlu telah memenuhi standar internasional ISO 9001 sejak 2008 hingga saat ini. ISO 9001 sendiri adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen mutu.

Dia menyebut Kemlu RI juga mendapatkan penghargaan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada September lalu, untuk kategori manajemen ASN terbaik.

Dalam kesempatan yang sama, Retno Marsudi Menteri Luar Negeri mengatakan bahwa hal-hal yang disampaikan Cecep mengenai proses rekrutmen di Kemlu adalah bentuk komitmen untuk terus menjaga transparansi dan tata kelola instansi.

“Dan sejauh ini Kemlu adalah salah satu (instansi) terbaik dalam menjalankan rekrutmen selama ini, sangat transparan dan merit-based (didasarkan pada prestasi atau kemampuan seseorang),” ucap Retno.

Sebelumnya, dalam debat cawapres, Jumat (22/12/2023) lalu, Mahfud MD mengatakan bahwa dia akan memperbaiki dan memperketat sistem rekrutmen diplomat yang bertugas di luar negeri, jika menang dalam Pilpres 2024.

“Sistem rekrutmen diplomat sekarang ini harus ditinjau ulang. Dulu-dulu diplomat kita itu bagus. Sekarang ini, kadang ada titipan dari partai. Sesudah bertugas, enggak jelas, dia enggak ngerti dasar-dasar diplomasi,” kata Mahfud. (ant/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs