Budi Arie Setiadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), berkomitmen tidak akan ada pihak yang membawa kepentingan politik dalam perayaan Natal Nasional di Surabaya, Rabu (27/12/2023) hari ini.
Menkominfo yang sekaligus Pelindung Acara Peringatan Natal Nasional di Surabaya itu memastikan, seluruh panitia pelaksana berupaya menghindari kaitan politik termasuk pemilihan warna seragam.
“Yang pasti kita tidak membawa kepentingan politik. Karena itu, kita baju aja ada yang partai diwakili nggak? Ini ijo tosca nih,” katanya saat konferensi pers di Gereja Bethany Jalan Nginden Surabaya, Rabu (27/12/2023) sore.
Budi berharap, perayaan Natal ini murni ibadah yang harus dibedakan dengan kepentingan politik.
“Saya pikir kita mengharapkan ini ibadah perayaan Natal bersama yang kita bedakan atau kita tidak ingin sambungkan dengan kepentingan politik,” ujarnya.
Selebihnya jika publik atau masyarakat menginterpretasikan lain, menurut Budi hal itu di luar kendali panitia.
“Bahwa publik ingin menginterpretasikan macam-macam, hak publik. Yang pasti ini perayaan Natal Nasional, bukan hanya nasrani. Tapi juga seluruh bangsa Indonesia, doa kita bersama untuk Indonesia,” tandasnya.
Soal dipilihnya Surabaya jadi tuan rumah, maupun tanggal 27 Desember yang ditetapkan sebagai hari perayaan, padahal momen Natal seharusnya 25 Desember, Budi menyebut tidak ada alasan khusus.
“Surabaya dipilih ya karena kota lain sudah dapat giliran. Natal Nasional itu selalu setelah tanggal 25, antara 27-29 Desember. 27 ya karena setelah Natal resmi. Ini kan pekerjaan departemen agama untuk menyelenggarakan perayaan Natal Nasional. Tahun ini sebenarnya awal Januari tapi saya bilang harus akhir tahun supaya suasananya masih (Natal),” tandasnya. (ita/bil/ham)