Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mulai dipadati wisatawan nusantara dan mancanegara sejak dimulainya libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pada Senin (25/12/2023) sore jumlah sementara wisatawan yang berkunjung ke Bromo hampir 10.000 orang.
Hendra Wisantara Humas TNBTS mengatakan, jumlah wisatawan ke Bromo terus meningkat sejak Sabtu (23/12/2023) yang mencapai 2.752 orang. Kemudian pada Minggu (24/12/2023) mencapi 3.488 orang, dan hari ini sebanyak 3.500 orang.
“Memang liburan Nataru di kawasan Bromo saat ini terjadi peningkatan sampai kuota tiket masuk melalui booking online Bromo habis,” kata Hendra dikonfirmasi Senin sore.
Peningkatan jumlah pengunjung sejak tiga hari terakhir berdampak pada mobilitas pengunjung saat memasuki akses jalan menuju ke Bromo.
Hendra menyebut, kondisi itu karena pengunjung tengah berbondong-bondong untuk mencari spot terbaik menikmati pemandangan di Bromo.
“Ini yang mengakibatkan kemacetan. Sekitar satu sampai dua jam kemacetan otomatis berangsur akan terurai seiring dari beberapa pengunjung mulai bergeser,” ujarnya.
Titik kemacetan pada tiga hari terakhir biasanya terjadi di simpang Dingklik menuju ke penanjakan. Yang mana lokasi itu menjadi pertemuan kendaraan dari arah Probolinggo, Malang, dan Pasuruan.
Hendro menyatakan, kemacetan biasanya terjadi pada pagi hari. Sebab para pengunjung bergerak bersamaan untuk menikmati sunrise di Bromo.
Meski begitu, Hendro menuturkan bahwa kondisi penumpukan massa memang kerap terjadi di Bromo pada momen libur Nataru atau libur panjang lainnya. Kondisi itu akan berlangsung normal dalam estimasi waktu tertentu.
“Betul, libur Nataru dan lainnya kadang terjadi penumpukan. Dan berangsur normal seiring dengan mulai bergesernya pengunjung ke spot yang lain,” katanya.
Hendra mengatakan, pihak TNBTS bakal mengkaji kembali jumlah kuota dengan menyesuaikan daya tampung kawasan seiring adanya peningkatan jumlah pengunjung ini.
“Hal tersebut untuk mengakomodir peningkatan kunjungan wisata selama Nataru, kuota yang sebelumnya 2.752 orang per hari ditambah menjadi 3.500 orang per hari hanya selama Nataru (24 Desember 2023 – 3 Januari 2024),” tandas Hendra.
Sementara itu Irjen Pol Imam Sugianto Kapolda Jawa Timur sebelumnya menginstruksikan Polres Jajaran supaya berkoordinasi dengan pengelola tempat wisata, agar melakukan pengecekan uji kelayakan.
Instruksi tersebut disampaikan Irjen Imam waktu apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Semeru 2023 di lapangan Mapolda Jatim, Kamis (21/12/2023).
“Kita perintahkan kepada kapolres jajaran yang di tempatnya memiliki tempat rekreasi untuk berkoordinasi dengan pengelola untuk melakukan pengecekan kembali,” katanya.
Kepolisian juga melakukan pemetaan wilayah yang menjadi tempat tujuan wisata saat momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Salah satunya adalah Kota Malang.
Pemetaan tempat wisata itu sebagai langkah untuk mengantisipasi potensi kerawanan serta upaya untuk mengatur skema mengurai kemacetan.
“Nantinya di Malang akan kita petakan betul kerawanannya. Mudah mudahan kemacetan di Malang nantinya tidak akan terjadi, yang terpenting jangan berhenti dan tetap berjalan,” tutur Imam.(wld/saf/ipg)