Jumat, 22 November 2024

Ganjar Sambangi Petani Indramayu, Lagi-Lagi Pupuk Jadi Keluhan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ganjar Pranowo calon Presiden (capres) nomor urut 3 menemui para petani dan kelompok wanita tani (KWT) di Indramayu, Jawa Barat. Sabtu (23/12/2023).

Lagi-lagi pupuk masih menjadi persoalan yang dikeluhkan petani. Keluhan itu kembali terungkap saat Ganjar Pranowo calon presiden (capres) nomor urut 3 menemui para petani dan kelompok wanita tani (KWT) di Indramayu, Jawa Barat.

Akibat sulitnya memperoleh pupuk tersebut, para petani mengalami penurunan produksi, yang seharusnya satu hektare bisa menghasilkan sedikitnya enam kwintal, kini hanya 3-4 kwintal saja. Akibatnya, para petani di lapangan kerap diminta untuk membeli pupuk non subsidi.

“Jadi kita kembali ngecek ke lapangan, dan pupuk ternyata masih menjadi masalah dan selalu dikeluhkan. Keluhannya sama di setiap saya berkunjung berdiskusi dengan petani. Saya makin yakin kalau data petani mesti beres, cara penyalurannya nanti harus tertutup dan jumlahnya ditambah,” kata Ganjar, pada Sabtu (23/12/2023).

Dia menambahkan bahwa diperlukan perbaikan data petani. Ganjar juga menegaskan bahwa subsidi harus tetap berjalan. Tanpa adanya subsidi, kata dia, petani tidak akan mempunyai kemampuan tinggi, ditambah lagi jumlah petani yang memiliki lahan sendiri jumlahnya kecil, maka harus dikonsolidasikan menjadi satu kelompok.

“Subsidi harus tetap jalan, karena petani ini kelasnya kan individual yang kecil, kepemilikannya kan juga sangat kecil sekali. Maka mesti dikonsolidasikan menjadi kelompok. Maka saya sarankan tadi potan-gapotan plus koperasinya,” ujar Ganjar.

Selain pupuk, masalah lainnya adalah mengenai penangkaran benih seperti yang diungkapkan KWT Jatibarang. Mereka mengeluhkan minimnya sarana dan prasarana pendukung, seperti alat penggilingan padi, alat pengering pada dan gudang. Belum lagi untuk menopang pendapatan para petani, KWT menyinggung usaha lain yang bisa dikembangkan dari penangkaran benih tersebut. Ini artinya, butuh dukungan permodalan dari perbankan.

“Saya melihat kelompok wanita tani tadi ternyata punya kemampuan penangkaran benih, hanya mereka butuh pendampingan sampai bisa mendapat sertifikasi, agar benihnya bisa bersaing di pasar, sampai dengan penjualannya lah,” ujar Ganjar.

Pasangan Ganjar-Mahfud sangat concern terhadap persoalan para petani dan nelayan di Tanah Air. Untuk mengangkat kesejahteraan petani dan nelayan, Ganjar- Mahfud mengusung program Petani Bangga Bertani dan di laut kita jaya, Nelayan Sejahtera. Kedua program tersebut merupakan bagian dari 21 Program Sat Set untuk mewujudkan ‘Indonesia Sehat, Terampil dan Berdaya’.

Untuk petani, Ganjar-Mahfud akan meningkatkan ketepatan pemberian pupuk subsidi hingga memberikan asuransi usaha bagi para petani. Sedangkan untuk para nelayan, pasangan Ganjar-Mahfud berkomitmen mengentaskan kemiskinan di wilayah pesisir dan melakukan digitalisasi pemasaran hasil tangkapan para nelayan. (faz/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs