Jumat, 22 November 2024

Rp50 Triliun Investasi Asing Disebut Sudah Masuk IKN Nusantara

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Bahlil Lahadalia Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal waktu ditemui di DBL Surabaya, Minggu (3/12/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Bahlil Lahadalia Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menepis pernyataan Mahfud MD calon wakil presiden (cawapres) yang menyebut bahwa Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara minim investasi.

“Yang dari luar Indonesia sekarang sudah deal investasi dan sudah masuk sekitar kurang lebih Rp50 triliun,” kata Bahlil dilansir Antara pada Sabtu (23/12/2023).

Bahlil menjabarkan bahwa investasi asing tersebut umumnya berasal dari perusahaan-perusahaan di Asia dan Eropa yang bergerak di sektor jasa, seperti perhotelan, mal, sarana pendidikan, dan rumah sakit.

Meski demikian, kata Bahlil, investasi asing tersebut baru akan masuk pada kluster kedua setelah semua infrastruktur penunjang sudah selesai.

“Itu infrastrukturnya harus diselesaikan dahulu. Jadi, kluster pertama kebijakan kami adalah memprioritaskan investasi dalam negeri, mereka (investasi asing) masuk di kluster kedua,” katanya.

Selain investasi dari negara luar, IKN juga dikatakannya diminati oleh investor dari dalam negeri. Tercatat beberapa perusahaan besar seperti Mayapada dan Agung Sedayu Grup telah menanamkan investasinya di Ibu Kota Nusantara.

“Memang benar ada Agung Sedayu Grup, Mayapada. Agung Sedayu bahkan sudah 40—50 persen (progres pembangunan, red.) hotel bintang lima. Kemudian ada juga rumah sakit dan sport center,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Bahlil juga menjelaskan skema pembiayaan pembangunan IKN berasal dari APBN dengan total nilai investasi Rp400 triliun—Rp560 triliun, tergantung pada seberapa besar kenaikan inflasinya.

“Nah, dari total itu 20 persen dibiayai APBN, dan itu dilakukan bukan 1 tahun 2 tahun, melainkan 15 sampai 20 tahun sisanya itu investasi,” ujar Bahlil. (ant/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs