Minggu, 24 November 2024

Presiden ke GBK Naik Motor Bukan Pencitraan, Karena Macet

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Aksi Joko Widodo (Jokowi) Presiden bersepeda motor saat pembukaan Asian Games ke-18 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (18/8/2018). Foto: Biro Pers Setpres

Imam Nahrowi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menyatakan kagum dengan pembukaan Asian Games ke-18 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (18/8/2018). Decak kagum Menpora disempurnakan saat penayangan aksi Joko Widodo (Jokowi) Presiden bersepeda motor.

Imam mengatakan aksi Jokowi bersepeda motor yang digambarkan lewat tayangan video dari jalanan Jakarta hingga ke panggung Asian Games 2018 sangat memukau.

“Keren banget, dan tidak ada rekayasa,” kata Imam Nahrowi ketika dihubungi melalui ponselnya, Minggu (19/8/2018).

Tak hanya itu, Imam juga memuji pertunjukan artistik saat pembukaan pesta terbesar di Asia tersebut.

Imam pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak panitia yang telah bekerja menyemarakkan panggung Asian Games 2018.

Bey Mahmudin, Kepala Biro Pers dan Media Setpres, juga menjelaskan, waktu presiden akan menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno, kondisi arus lalu lintas macet total. Dan iring-iringan mobil rombongan presiden sempat terjebak macet.

“Setelah melihat kondisi arus lalu lintas yang semakin padat, Jokowi minta izin Dan Paspampres, untuk naik motor,” kata Bey.

Pembukaan Asian Games 2018 diawali dengan penampilan video yang menggambarkan Jokowi berkendara sepeda motor dari jalanan Jakarta menuju Stadion GBK.

Dalam aksinya, Jokowi bermanuver dengan sepeda motor yang biasanya dikendarai oleh Paspampres yang mengawalnya.

Manuver Jokowi dengan motor gede ini mendapat sambutan beragam. Ada yang menyebut hebat, tapi ada yang berkomentar ini adalah bagian dari pencitraan untuk modal Pilres 2019.

Effenfi Gozali, pakar komunikasi politik Universitas Indonesia, mengatakan apapun penilaian publik terhadap Jokowi yang beratraksi dengan motor ketika menuju Stadion Utama GBK, adalah risiko yang harus diterima.

“Hanya Pak Jokowi yang tahu penilaian masyarakat itu benar atau salah,” kata Efendi Gozali.(jos/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
28o
Kurs