PLN Pastikan Kesiapan Keandalan Pasokan Listrik saat Natal dan Tahun Baru

Darmawan Prasodjo Direktur Utama PLN menegaskan, pihaknya siap menjaga keandalan listrik dan melayani seluruh kebutuhan pelanggan dalam momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).

Menurut Darmawan, PLN telah memastikan kesiapan pasokan listrik dan petugas dalam menjaga selama perayaan Nataru di seluruh Indonesia.

“Kami ingin memastikan bahwa momentum Nataru ini harus zero mistake, zero tolerance, dan zero blackout. Apa pun tantangannya harus dapat diselesaikan satu per satu,” ucap Darmawan dalam keterangan resmi yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (21/12/2023).

Darmawan menjelaskan, cuaca ekstrem menjadi tantangan dalam perayaan Nataru. Seperti kekeringan panjang yang kemudian diikuti hujan dengan curah yang tinggi, disertai petir, angin kencang, dan banjir. Hal tersebut juga mengancam instalasi ketenagalistrikan PLN.

“Untuk itu kami sudah mempersiapkan sejak jauh hari setiap pembangkit kami, jaringan transmisi, jaringan distribusi, control center hingga operasi layanan pelanggan,” kata Darmawan.

PLN memprediksi kebutuhan listrik masyarakat di momen Nataru sebesar 43 Gigawatt (GW). Sementara PLN memiliki daya mampu pasok lebih dari 50 GW. Artinya dari sisi kecukupan daya, statusnya sangat aman.

“Kami juga telah memiliki digital control system yang mampu mengatur sistem kelistrikan secara otomatis jika terjadi gangguan dari faktor eksternal. Hal ini membuat sistem kelistrikan PLN jauh lebih kokoh,” terang Darmawan.

PLN menyiagakan lebih dari 18 ribu pegawai dan lebih dari 63 ribu personel lapangan yang akan siaga 24 jam selama periode Nataru. Para petugas ini tersebar di 1.853 posko siaga PLN di seluruh tanah air.

Tidak hanya itu, para petugas juga dibekali dengan peralatan dan armada pendukung, berupa 1.731 genset, 735 Uninteruptible Power Supply (UPS), 1.091 Unit Gardu Bergerak (UGB), 116 Unit Kabel Bergerak (UKB), 395 mobil crane, 3.756 mobil, dan 3.318 motor.

“Kami juga akan menyiagakan petugas PLN di lokasi-lokasi perayaan Natal dan Tahun Baru, seperti Gereja dan tempat wisata, serta bandara, pelabuhan dan terminal bus yang menjadi titik mobilisasi masyarakat,” ucap Darmawan. (saf/faz)