Jumat, 22 November 2024

Indonesia dan Aljazair Tuntut Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Retno Marsudi Menteri Luar Negeri RI (kiri) bertemu dengan Ahmed Attaf Menlu Aljazair (kanan) di Algiers, pada Rabu (20/12/2023). Foto: Antara

Indonesia dan Aljazair mengutuk Israel atas pertempuran yang terus berlanjut di Jalur Gaza, dan menuntut agar gencatan senjata permanen yang sangat dibutuhkan warga sipil di daerah kantong Palestina itu diberlakukan.

Retno Marsudi Menteri Luar Negeri RI dan Ahmed Attaf Menlu Aljazair saat bertemu di Algiers, Rabu (20/12/2023), juga sepakat bahwa mengatasi masalah inti, yaitu pendudukan ilegal Israel di Tanah Palestina, sangat penting untuk menjamin perdamaian abadi bagi rakyat Palestina.

“Saya dan Menteri Attaf memiliki keyakinan yang sama bahwa Aljazair dan Indonesia dapat terus bekerja sama untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi rakyat Palestina,” kata Retno dalam keterangan tertulisnya.

Melansir dari Antara, Aljazair, yang mulai 1 Januari 2024 akan menjalankan tugas selama dua tahun sebagai anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), diyakini Retno akan melakukan segala upaya untuk membela kepentingan Palestina.

Selain isu Palestina, Retno dan Attaf dalam pertemuan itu membahas minat Aljazair untuk bergabung ke Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (TAC) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Perjanjian yang bertujuan untuk menciptakan stabilitas politik dan keamanan di kawasan Asia Tenggara itu dan sudah ditandatangani oleh lebih dari 50 negara, termasuk 10 negara anggota ASEAN, China, Jepang, Amerika Serikat, dan Rusia.

Retno Menlu menyambut baik minat tersebut dan menyatakan akan mendukung Aljazair.

Terakhir, sebagai dua negara yang berpikiran sama, Indonesia dan Aljazair sepakat untuk saling mendukung dalam forum multilateral termasuk pencalonan masing-masing negara dalam hubungan internasional.

“Dan kami sepakat bahwa Indonesia dan Aljazair akan terus mendukung paradigma kolaborasi dan mengedepankan kepentingan negara-negara berkembang serta negara-negara Muslim,” tutur Retno.

Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Gaza meningkat menjadi 19.667 jiwa, sedangkan 52.586 orang terluka sejak 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola kelompok Hamas Palestina pada Selasa (19/12/2023).

Menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), hampir 1,9 juta orang di Gaza, atau sekitar 85 persen dari total populasi, terpaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka.

Sementara itu, Israel masih terus melanjutkan serangan dari udara, darat, dan laut –setelah jeda kemanusiaan sepekan yang disepakati dengan Hamas berakhir pada 1 Desember lalu.(ant/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs