Tim drumband SDN Klampis Ngasem 1 yang sebelumnya dibatalkan jadi juara Piala KONI Surabaya karena dianggap melakukan pelanggaran, melakukan mediasi bersama perwakilan dewan juri lomba dan perwakilan KONI Surabaya di Polrestabes Surabaya, Senin (18/12/2023).
Mediasi yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga menjelang pukul 14.00 WIB itu, menghasilkan keputusan bahwa SDN Klampis Ngasem 1 dinyatakan bersih dari pelanggaran dan berhak menyandang juara lomba drumband Piala KONI Surabaya 2023.
“Hasil mediasi hari ini alhamdulillah ada titik terang, dan alhamdulillah juga semua penalti yang kita rasakan tidak adil itu, semua dianulir. Dan akhirnya SDN Klampis Ngasem jadi juara 1 di lomba drumband Piala KONI,” kata Istika salah satu wali murid yang ikut mediasi.
Permasalahan dari kejadian itu, kata dia, berawal dari adanya semacam tanda yang berbentuk huruf dalam lapangan lomba. Tetapi ia memastikan bahwa tanda tersebut sebelumnya sudah dihapus.
“Singkatnya, kita dapat penalti yang sifatnya sangat besar, yang sebetulnya itu tidak ada dalam juklak, tidak dijelaskan terperinci oleh panitia, seperti itu,” katanya.
Setelah semua dijabarkan dalam mediasi dengan menunjukkan bukti seperti tayangan video hingga juklak, ia mengatakan bahwa permasalahan tersebut telah tuntas.
“Jadi, dari dewan juri yang penalti dianulir bahwa beliaunya juga ada salah, dan beliau juga sudah minta maaf, dihapus semua penaltinya dan SDN Klampis Ngasem jadi Juaranya,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa pihaknya memperjuangkan hal tersebut hingga mediasi di Polrestabes Surabaya karena ia mengaku sebelumnya tidak mendapat jawaban terkait pertanyaan penalti tersebut, dan juga untuk menyikapi usaha anak-anak mereka telah menjalani lomba dengan maksimal.
“Karena nilai kita tinggi, perjuangan anak-anak tidak bisa dinilai. Jadi mental anak-anak tidak bisa dibeli dengan apa pun, anak-anak kemarin sudah kecewa karena mereka kemarin merasa sudah tidak ada kesalahan dan main dengan bagus,” bebernya.
“Akhirnya ditemukan jawaban yang adil, yang sportif, hari ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Nandri salah satu dewan juri yang bertugas dalam lomba drumband Piala KONI Surabaya 2023 itu mengatakan jika memang dalam perlombaan tersebut terjadi beberapa kesalahpahaman antara pihak juri, panitia, hingga wali murid. Sehingga ia menyebut mediasi itu menjadi satu jalan untuk menemukan titik kebenaran.
“Setelah mediasi ini ya kita luruskan, mana yang salah kita benarkan,” ucapnya.
“Intinya, kesalahan nilainya itu harusnya bisa dianulir. Cuma kemarin belum dikoreksi, akhirnya tadi sudah menunjukkan bukti-bukti dan akhirnya kesalahan itu bisa dianulir,” tambahnya.
Pada akhir, ia juga memastikan, bahwa hasil mediasi tersebut tidak ada intervensi dadi pihak mana pun .(ris/saf/ipg)