Banjir di Dusun Sambirono Wetan, Desa Sidodadi, Kabupaten Sidoarjo belum surut sejak Jumat (15/12/2023) kemarin. Genangan air setinggi sepuluh hingga 30 sentimeter itu membentang sejauh 300 meter di Jalan Mawar di dusun tersebut.
Kata Anis Rohmawati warga RT 8 setempat, banjir terjadi akibat hujan pada Jumat siang hingga sore dengan intensitas sedang.
“Waktu Jumat kemarin tingginya sebetis orang dewasa,” kata Anis ditemui suarasurabaya.net di rumahnya pada Minggu (17/12/2023).
Banjir pada Jumat siang itu masuk di beberapa rumah warga. Termasuk ke bagian belakang rumah Anis. Padahal ia sudah meninggikan struktur bangunan rumahnya.
“Sudah dipasang pembatas juga. Tapi kadang kala kalau ada kendaraan lewat itu ombaknya (menyapu air) masuk ke rumah,” tutur Anis.
Pantauan suarasurabaya.net di Dusun Sambirono Wetan, banjir masih menggenang di salah satu ruas jalan itu pada Minggu siang. Selain itu, Mobil petugas BPBD Kabupaten Sidoarjo juga sudah terjun ke lokasi untuk melakukan pemompaan genangan air untuk dialirkan ke sungai.
Meski banjir masih menggenang, puluhan kendaraan roda dua dan empat nampak menerobos genangan setinggi di atas mata kaki orang dewasa. Bahkan sejumlah kendaraan roda dua terpantau mogok di tengah genangan air.
Kata Choirul Anshori warga RT 7, banjir di ruas jalan dusunnya ini selalu jadi langganan selama bertahun-tahun. Menurut pengakuannya, banjir pernah terjadi hingga satu pekan.
“Padahal hujannya intensitas sedang (tapi pernah sampai seminggu). Tapi kalau hujan sampai tiga hari gitu, ya wes emboh kayak apa (ya sudah tidak tahu seperti apa),” tuturnya.
“Saya lahir di sini (sudah banjir) dulu sebelum ada perumahan, banjirnya mengarah ke sawah. Sekarang sawahnya dibangun perumahan, airnya ke rumah-rumah. Meski kalinya sudah dikeruk, tetap nggak ngatasi,” imbuh Choirul.
Baik Choirul dan Anis serta warga sekitar berharap supaya ada peninggian kontur tanah di jalanan yang tergenang air. Serta pembangunan gorong-gorong supaya aliran air tidak menggenang di jalanan.
Sementara itu Dwijo Prawito Kepala BPBD Kabupaten Sidoarjo menjelaskan, bahwa secara geografis wilayah di Dusun Sambirono Wetan relatif lebih rendah.
“Lokasi tersebut secara geografis memang lebih rendah dari sekitarnya termasuk di bawah elevasi saluran yang ada disekitar dan minimnya saluran pembuang yang ada belum memenuhi standar teknis sehingga kalau turun hujan dilokasi tersebut air sungainya meluber dan berdampak pada wilayah itu tergenang air,” tuturnya.
Dwijo menyebut, penanganan jangka pendek sudah dilakukan timnya siang ini dengan melakukan pemompaan genangan air.
“Tapi jadi dilema, saat muka air sungai tinggi upaya pemompaan juga masih kurang efektif,” ujar Dwijo. (wld/saf/ham)