Jumat, 22 November 2024

KKP Perkuat Pengawasan Penyelundupan Benih Lobser di Bandara Juanda

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Laksda TNI Adin Nurawaluddin di Bandar Udara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (15/12/2023). Foto: Humas Ditjen PSDKP Laksda TNI Adin Nurawaluddin di Bandar Udara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (15/12/2023). Foto: Humas Ditjen PSDKP

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar operasi bersama pengawasan dan penindakan penyelundupan Benih Bening Lobster (BBL) di Bandara Udara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (15/12/2023).

Operasi bersama ini merupakan yang kali ketiganya dilakukan pada Desember 2023, setelah sebelumnya dilakukan operasi bersama di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Banten dan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Laksda TNI Adin Nurawaluddin Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP menyampaikan, operasi bersama ini dilakukan untuk penanganan dan penindakan terhadap pelaku penyelundupan BBL, yang selama ini masih dilaksanakan secara parsial.

Sehingga, KKP terus mendorong pelaksanaan operasi bersama secara terbuka, untuk meningkatkan sinergitas antar instansi guna menekan maraknya aktivitas penyelundupan tersebut.

“Hari ini (Jumat) kita melaksanakan Apel Gelar Petugas Pengawasan dan Penindakan BBL di Bandara Internasional Juanda, yang bertujuan untuk mengecek kekuatan riil kita yang siap dalam melaksanakan tugas di Sektor operasi pengawasan penyelundupan BBL khususnya di Bandara Internasional Juanda,” ungkap Adin, di Bandara International Juanda.

Adin menerangkan, modus operandi para penyelundup BBL biasanya sering dilakukan oleh seorang koperman.

Dijelaskannya, koperman tersebut bertugas membawa BBL di dalam koper, agar tidak dicurigai oleh petugas bandara. Koperman akan membaur dengan penumpang pesawat pada umumnya, dengan memanipulasi dokumen invoice ekspor di Terminal Cargo atau Regulated Agent untuk Cargo.

“Berdasarkan data, di Bandara Internasional Juanda sendiri, pada periode tahun 2023 ini, telah dilakukan penggagalan penyelundupan BBL sebanyak 4 kali oleh Lanud-AL, PT. AP1, BKIPM Juanda, dan Bea Cukai dengan barang bukti BBL sebanyak 399.074 ekor,” jelas Adin.

Adin menuturkan, tujuan penyelundupan BBL terbesar saat ini, adalah negara Vietnam, karena negara Vietnam tersebut membutuhkan BBL sebagai komoditas budidaya di negaranya sebanyak 600 juta ekor, dengan nilai mencapai 3 miliar dolar AS dan sumber benih bening lobsternya berasal dari Indonesia.

“Titik atau lokasi pengawasan yang kami lakukan di bandara Internasional Juanda ini meliputi Terminal 2 Keberangkatan Internasional dan Regulated Agent atau RA yang merepresentasikan lokasi Cargo,” tutur Adin.

Diketahui, kementerian atau Lembaga yang terlibat dalam operasi terkoordinasi pengawasan dan penindakan penyelundupan BBL di Sektor Bandara Internasional Juanda ini, antara lain Ditjen PSDKP (KKP), Lanud-AL Juanda, Ditjen Bea dan Cukai (KEMENKEU), Ditjen Imigrasi (Kemenkumham), Karantina Ikan (BARANTIN), dan Aviation Security – Avsec (PT. Angkasa Pura 1 Persero Bandara Internasional Juanda).

Sebelumnya, Sakti Wahyu Trenggono Menteri Kelautan dan Perikanan menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk mengembangkan industri perikanan budidaya komoditas lobster yang berkelanjutan, melalui kebijakan Ekonomi Biru.

Ia meminta jajaran Ditjen PSDKP untuk terus memperketat pengawasan, khsususnya pengawasan terhadap ekspor BBL di setiap sektor operasi, baik yang ada di sektor penangkapan atau pengepul, sektor pelabuhan penyebrangan Merak, sektor bandar udara, sampai sektor operasi laut. (ath/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs