Jumat, 22 November 2024

Israel Akui Tak Sengaja Bunuh Tiga Sandera yang Ditahan di Gaza

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Tentara Israel bersiap memasuki Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas pada 11 Desember 2023. Foto: Reuters

Militer Israel pada, Jumat (15/12/2023), mengakui bahwa tentara mereka tanpa sengaja membunuh tiga sandera yang ditahan Hamas di Gaza.

Menurut seorang juru bicara militer Israel, sandera tersebut terbunuh saat terjadi baku tembak dengan pejuang Hamas di Gaza dan mereka menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga. Mereka berjanji akan melakukan investasi secara transparan atas peristiwa tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip Antara dari Reuters, militer Israel berdalih bahwa saat terjadi pertempuran di Gaza, mereka melihat “tiga sandera asal Israel tersebut seperti ancaman”. Akibatnya, tentara mengarahkan tembakan kepada mereka hingga terbunuh.

Pihak militer Israel mengidentifikasi dua sandera yang tewas tersebut sebagai Yotam Haim yang diculik dari Kibbutz Kfar, serta Samer Talalka, yang diculik dari Kibbutz Nir Am. Kedua orang tersebut diculik Hamas pada 7 Oktober 2023.

“Bersama seluruh rakyat Israel, saya menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas kematian tiga anak-anak kami yang diculik,” kata Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel dalam sebuah pernyataan.

Forum Keluarga Orang Hilang dan Sandera, yang mewakili keluarga para sandera juga menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam.

“Yotam adalah musisi berbakat dan penggemar musik metal yang mengidolakan band Megadeth, dan Samer adalah penggemar olahraga sepeda yang suka kelililng dan suka berkumpul dengan teman-temannya,” demikian disampaikan oleh forum tersebut.

Dalam beberapa hari terakhir, Israel terlibat pertempuran sengit dengan pejuang Hamas. Pada Rabu (13/12/2023) lalu, Israel mengumumkan kekalahan terburuk karena kehilangan sebanyak 10 tentara dalam waktu 24 jam.

Sebagai informasi, Israel membombardir Gaza imbas serangan lintas batas kelompok perlawanan Hamas pada 7 Oktober lalu, yang merengut 1200 korban jiwa serta menyandera 240 orang.

Akibat serangan balasan Israel itu, hampir 19.000 warga di Gaza meninggal dunia. Namun, jumlah meninggal diperkirakan lebih besar karena masih ada yang tertimbun di reruntuhan bangunan.

Selama masa gencatan senjata selama seminggu pada akhir November lalu, Hamas membebaskan lebih dari 100 orang wanita, anak-anak dan orang asing di Gaza untuk ditukar dengan 240 wanita remaja Palestina yang selama ini berada di penjara Israel.

Mereka ditahan dengan tuduhan percobaan penikaman, melempar batu ke arah tentara Israel atau berhubungan dengan organisasi musuh. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs