Menjelang Hari Raya Natal 25 Desember 2023, dosen dan puluhan mahasiswa Petra Christian University (PCU) membuat pohon Natal dari bahan limbah kantong plastik.
Christine Wonoseputro, S.T, Dosen Prodi Arsitektur PCU, yang menjadi inisiator pohon Natal mengaku idenya berawal dari kebiasaan mahasiswa yang memakai kantong plastik untuk tempat peralatan kuliah sehari-hari.
“Setiap tahunnya kami (PCU) selalu memiliki tema untuk pohon Natal, kebetulan tahun ini Chinese. Dari situ saya putar otak bagaimana membuat pohon Natal yang dibuat bukan hanya milik civitas tapi milik bersama, karena Natal itu suka cita bersama. Lalu, saya melihat mahasiswa saya sering membawa tas kresek (kantong plastik) itu untuk barang bawaanya yang banyak dan kreseknya juga banyak di studio, jadi spontan saja ide itu keluar,” kata Christine, Rabu (13/12/2023).
Fenomena itu membuat Christine mengajak para mahasiswanya mengumpulkan kantong plastik merah dan putih, sebagai hiasan pohon Natal.
Kantong plastik kemudian dibentuk menyerupai bunga atau pompom yang biasanya tergantung di rumah-rumah warga peranakan Chinese. Ratusan kantong plastik yang dijadikan kerangka pohon Natal itu dilakukan dalam satu hari.
Selain menggunakan kantong plastik, pohon Natal itu juga dilengkapi ornamen hiasan dari bambu seperti tampah dan kalakat yang berdiri setinggi 5 meter.
“Total ada 64 mahasiswa yang ikut dalam kegiatan tersebut. Mahasiswa ikut semua, kami tidak memaksa. Mereka senang soal kebersamaan untuk pohon Natal ini karena bisa jadi memorable bagi mereka (mahasiswa),” ungkapnya.
Selain berbahan kantong plastik, PCU juga membuat satu pohon Natal lagi dari lampion dan kipas kertas merah. Dian Wulandari Kepala Perpustakaan PCU, sang penggagas mengatakan, pohon Natal itu dibuat sejak 2019 lalu.
“Untuk kipas warna merahnya kami buat sendiri, dicicil setiap hari sampai satu minggu lalu dirangkai di kerangka pohon Natalnya,” katanya.
Pohon Natal itu setinggi 7 meter dan lebar 4 meter, menggunakan 205 lampion dan 183 kipas kertas, seluruhnya berwarna merah. Maknanya, melambangkan suka cita, kegembiraan dan keberuntungan yang dipercaya oleh etnis Chinese.
“Kami berharap seluruh civitas bisa menikmati kegembiraan dan suka cita. Karena saat Natal kami percaya Tuhan Yesus sedang turun untuk menyelamatkan umatnya,” tandasnya. (lta/ham/ipg)