Hasyim Asy’ari Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) menegaskan format debat tidak akan mengalami perubahan sampai debat ke lima nanti. Debat tersebut akan tetap mengikuti format debat pertama, baik untuk calon presiden maupun calon wakil presiden.
“Sejak awal, formatnya sudah disepakati, jadi tidak ada perubahan format,” ujar Hasyim usai pelaksanaan debat pertama.
Meski begitu, Hasyim mengatakan akan mengevaluasi penyelenggaraan debat perdana Pilpres 2024, Selasa (12/12/2023) malam, yang berlangsung di kantor KPU.
Dia mengatakan keterlambatan pelaksanaan debat yang seharusnya dimulai pukul 19.00 WIB, menjadi pukul 19.20 WIB, seiring penyesuaian tamu undangan yang hadir langsung.
“Namanya banyak orang, butuh penyesuaian,” kata Hasyim.
Selain itu, Hasyim merespons permintaan Ganjar Pranowo calon presiden nomor urut 3, terkait penambahan sesi tanya jawab. Meskipun sebagian besar debat fokus pada tanya jawab, Hasyim menjelaskan perbedaan dalam segmen 2, 3, 4, dan 5.
“Saya kira dari 6 segmen, ada 4 segmen full tanya jawab. Segmen pertama berisi visi misi program masing-masing calon, segmen terakhir masing-masing calon menyampaikan closing statement. Sesungguhnya segmen 2 ,3, 4, dan 5 boleh dikatakan full pertanyaan,” jelas Hasyim.
Sebelumnya, saat menyampaikan pembukaan dalam debat perdana Capres, Hasyim minta para Capres menyampaikan visi-misi yang dapat meyakinkan para pemilih.
KPU menetapkan jadwal pelaksanaan debat capres dan cawapres pada Pilpres 2024 yang berlangsung selama masa kampanye Pemilu 2024 pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Setelah debat pertama, selanjutnya kegiatan serupa dilakukan pada 22 Desember 2023. Debat ketiga dan keempat diselenggarakan pada 7 dan 21 Januari 2024.
Sementara itu, debat terakhir berlangsung pada 4 Februari 2024. Lima kali debat capres-cawapres ini dilaksanakan di Jakarta.
Debat capres akan dilangsungkan tiga kali, sedangkan debat cawapres dua kali. Walau begitu, pasangan capres-cawapres harus hadir pada lima kesempatan debat itu.
Adapun tema debat pertama meliputi pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Tema debat kedua adalah ekonomi yang mencakup ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
Tema debat ketiga adalah pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik. Kemudian tema debat keempat adalah pembangunan keberlanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.
Lalu, tema debat kelima meliputi kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan juga inklusi.(faz/iss)