Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menegaskan bahwa negara-negara di dunia tidak boleh menyerah untuk memperjuangkan gencatan senjata di Gaza.
“Saya tegaskan bahwa kita tidak boleh menyerah, kita harus terus memperjuangkan perdamaian dan mendesak gencatan senjata,” kata Retno Marsudi Menteri Luar Negeri RI di Jenewa, Swiss, Selasa (12/12/202) waktu setempat.
Dilansir dari Antara pada Rabu (13/12/2023), selain mendesak gencatan senjata segera dan permanen, Retno juga mengajak dunia untuk menolak standar ganda yang diterapkan oleh negara-negara Barat dalam isu Israel-Palestina.
Dalam hal ini, negara-negara Barat pendukung Israel dinilai sangat vokal menyuarakan penegakan HAM, tetapi seperti sengaja menutup mata dan telinga terhadap pelanggaran HAM yang jelas-jelas dilakukan Israel di Gaza.
“Indonesia menolak penerapan HAM yang tidak konsisten,” tegas Retno.
Dia kembali menekankan bahwa konflik yang saat ini berlangsung di Gaza adalah pelanggaran berat HAM, dan tidak bisa dibenarkan dengan alasan untuk membela diri, seperti yang selalu dinarasikan oleh Israel.
“Oleh karena itu, harus dikutuk sekeras-kerasnya,” kata Retno.
Lebih lanjut, Indonesia juga mendukung mekanisme akuntabilitas, terrmasuk yang sudah mulai berjalan melalui Independent International Commission of Inquiry yang dibentuk oleh Dewan HAM PBB mendokumentasikan pelanggaran dan menghimpun bukti-bukti terkait.
“Saya juga mendorong agar Komisi Independen tersebut diberikan akses seluas-luasnya sehingga dapat melaksanakan mandatnya dengan baik,” kata Retno.
Dia pun menyampaikan bahwa Indonesia akan akan berpartisipasi dalam persidangan Advisory Opinion mengenai Palestina di Mahkamah Internasional.
“Ini adalah bukti konkret dukungan kita, dan Indonesia akan memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan ini,” kata Retno menambahkan. (ant/saf/iss)