Sabtu, 23 November 2024

Ketiga Capres Ada yang Ofensif, Defensif, dan Main Aman di Debat Pertama

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ketiga calon presiden (capres) selepas debat pertama di Kantor KPU di Jakarta pada Selasa (12/12/2023) malam. Foto: Instagram @Prabowo

Ahmad Taufan Damanik mantan Ketua Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) yang juga panelis bidang HAM dalam debat calon presiden (capres) pada Selasa (12/12/2023) malam, menilai semua capres menunjukkan komitmennya terhadap HAM.

Ada pembahasan soal Papua dam muncul kata-kata kunci bahwa harus diselesaikan melalui dialog, jadi bukan pendekatan keamanan. Menurut Taufan, itu kata kuncinya.

Selain itu dalam debat perdana dibahas penyelesaian pelanggaran berat, dengan komitmen tegas untuk pendekatan yudisial. Taufan berharap kasus-kasus bisa diselesaikan dengan tuntas dan tidak lagi menjadi bahan politisasi.

Terkait korupsi, ia menyebut ada komitmen dari semua paslon untuk memperkuat lembaga anti-korupsi dan tindakan pemberantasan korupsi.

Bahkan terdapat metode-metode yang lebih progresif, seperti perampasan aset dan pemberian hukuman maksimal. Semua capres juga berkomitmen memperkuat lembaga anti-korupsi dan tindakan pemberantasan korupsi.

Tangkap layar saat Anies Baswedan calon presiden nomor urut 1 saat menyampaikan visi dan misi dalam debat capres di Kantor KPU di Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam. Foto: Ika suarasurabaya.net

Menanggapi hasil debat perdana itu, Nasrullah Kepala Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menilai secara keseluruhan berjalan cukup menarik.

Nasrullah menyebut bagaimana penempatan audiens dan blocking camera yang dinilai cukup mengganggu. Kemudian penempatan para kandidat yang berdiri tanpa podium, membuat publik bisa melihat keseluruhan gestur capres secara utuh.

“Tapi kalau bicara politik tidak hanya melihat dari gestur saja. Ada banyak aspek,” terang Nasrullah dalam program Wawasan Radio Suara Surabaya, Rabu (13/12/2023) pagi.

Dalam konteks komunikasi politik, Nasrullah menjabarkan tentang ethos, pathos, dan logos. Dalam debat pertama ini, aspek ethos dapat dilihat dari penampilan atau pembawaan para kandidat.

Bagaimana cara bicara para capres menjadi aspek yang dilihat. Dari tiga capres, menurut Nasrullah, nomor urut 1 terkesan rapi, nomor urut 2 terkesan seperti lelah, sedangkan nomor urut 2 santai tapi agak serius.

“Itu dari gestur. Kinesik juga kelihatan. Ada yang seperti paling siap dan kurang siap. Publik bisa melihat langsung,” terang Nasrullah.

Kemudian dalam aspek konten, Nasrullah mengakui bahwa capres nomor urut 1 adalah seorang retorik yang ulung. Langsung memasukkan ide besar pada kata pertama yang disampakan.

“Di awal ide besar muncul, narasinya rapi, time keeping untuk empat menit persis. Jadi persiapan kata per kata siap banget,” ujar Nasrullah.

Tangkap layar saat Prabowo Subianto calon presiden nomor urut 2 menyampaikan visi dan misi dalam debat capres di Kantor KPU di Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam.

Kemudian capres nomor urut 2 memulai debat dengan agak kalem. Namun, begitu jiwa patriotiknya muncul, lansung menggebu-menggebu.

“Ini menarik. Capres 2 ini kalem, mulai emosional kayak terbakar itu di ujung-ujung. Ada diksi yang dipilih dan ditaruh di belakang untuk menjadi gong,” imbuhnya.

Kemudian capres nomor urut 3 memulai debat dengan ilustrasi keliling Indonesia. Dari Merauke hingga ke Sabang. “Main aman, tidak ofensif dan defensif,” kata Nasrullah.

Menyangkut soal Papua, Nasrullah tertarik dengan jawaban capres nomor urut 2 bahwa 02 yang menyebut Papua itu complicated.

“Capres 2 ini mereprsentasikan sebagai incumbent yang selama ini bergelut dengan penanganan itu. Publik harus tahu bahwa persoalan di Papua itu rumit. Itu tidak hanya separatis, itu teroris. Sejauh ini pejabat publik yang menyebut teroris di Papua tidak banyak. Jadi sangat menarik,” jabar Nasrullah.

Kemudian dalam pembahasan terkait pemerintahan, Nasrullah melihat ketiga capres memiliki visi yang tidak jauh berbeda. Pemaparan yang disampaikan di pelbagai media pun sebenarnya mirip-mirip.

Yang menjadi sorotan menarik lainnya adalah saat masing-masing capres saling tanya jawab. Sekali lagi, Nasrullah menilai capres 1 bermain ofensif, capres 2 defensif, dan capres 3 bermain aman dan datar.

Dalam sesi tanya jawab ini, Nasrullah menilanya sudah seperti konsep debat yang sebenarnya. Ada adu gagasan yang terlihat.

“Itu akan menambah referensi untuk pemilih yang belum punya pilihan, atau meneguhkan bagi yang sudah punya pilihan, bahkan yang sudah punya pilihan pun bisa berubah,” katanya.

Ganjar Pranowo, Capres nomor urut 3 mengikuti debat pertama capres Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Foto: Tangkapan layar YouTube
Ganjar Pranowo, Capres nomor urut 3 mengikuti debat pertama capres Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Foto: Tangkapan layar YouTube

Setelah berakhirnya debat pertama, Nasrullah mengingatkan bahwa cara penyampaian konten bisa menjadi pertimbangan para swing voters. Jadi, jika belajar dari Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, ia memprediksi akan ada perubahan strategi pada debat kedua nanti.

“Hingga mencapai debat keempat, sepertinya akan berpengaruh (ke swing voters), sekitar nol hingga empat persen. Memang agak mengejutkan karena jumlah swing voters itu 28 persen. Meski kecil, namun angka itu tetap signifikan,” ujarnya.

Selanjutnya, debat kedua akan berlangsung pada Jumat, 22 Desember 2023 mendatang. Debat kedua akan menjadi panggung bagi calon wakil presiden (cawapres).

Tema debat kedua terkait ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

“Tiga cawapres ini diferensiasinya agak signifikan. Itu menjadi menarik ketika ditembak oleh isu yang sama, akan terjadi penilaian yang sangat subjektif. Kita sebagai penonton debat akan punya referensi yang saya kira akan bermacam-macam,” terangnya. (saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs