Jumat, 22 November 2024

Pemkot Surabaya Bakal Adopsi Teknologi Pintar Hingga Bahasa Asing Sekolah Swasta di Negeri

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya dan Rini Indriyani istrinya beserta Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya meninjau pembelajaran Xin Zhong School, sekolah swasta yang ingin diadopsi, Selasa (12/12/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal mengadopsi teknologi pintar hingga penerapan bahasa asing sekolah swasta untuk negeri.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menjelaskan, banyak sekolah negeri belum setara dengan swasta dari segi fasilitas dan metode pembelajaran karena terbatasnya anggaran.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) harus terbagi berdasarkan skala prioritas, tidak melulu menuntaskan pendidikan.

“Saya ingin merasakan begini, ini pendidikan di Surabaya menggunakan APBD. Maka seharusnya, Surabaya ini bisa memiliki skala prioritas. Mangkanya, saya selalu mengedukasi warga Surabaya, tidak bisa APBD ini dibuat semuanya. Tapi kita memprioritaskan yang mana dulu, entah itu kemiskinan atau banjir, atau pendidikan dan kesehatan,” katanya saat meninjau salah satu sekolah swasta di Surabaya, Xin Zhong School, Selasa (12/12/2023).

Smartboard atau papan pintar milik sekolah swasta di Surabaya yang akan diujicoba ke beberapa SMPN Januari 2024, Selasa (12/12/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Ia berandai-andai, meski dengan biaya murah, tapi sekolah negeri bisa dilengkapi fasilitas layaknya sekolah swasta.

“Saya juga ingin pendidikan di Surabaya dengan biaya murah, tapi fasilitas seperti ini. Karena saya berpikirnya, jangan terlalu banyak sekolah-sekolah yang semua berdiri tiba-tiba minta bantuan, terus kapan sekolah kita jadi maju,” bebernya.

Selain fasilitas, kemampuan pengajar, lanjutnya juga penting ditingkatkan, sebelum mencetak siswa unggul.

“Kalau di sini ada tiga bahasa, Mandarin, Inggris, dan Indonesia. Tadi teman-teman bisa melihat cara mengajarnya pun pakai Bahasa Inggris. Sehingga yang saya pikirkan, guru kita itu, apakah guru-guru di tempat saya bisa seperti ini Bahasa Inggrisnya,” terangnya.

Salah satunya yang sedang digagas Pemkot Surabaya, mewajibkan komunikasi Bahasa Inggris di lingkungan sekolah setiap hari Jumat. Ia berharap awalan itu akan membantu mencapai keinginan untuk meningkatkan pembelajaran.

“Jadi akan saya pikirkan, dengan Kadis Pendidikan bagaimana mengupgrade ini, fasilitas-fasilitas dan kemampuan-kemampuan, terutama gurunya,” tuturnya.

Rencananya, pemkot akan mengadopsi penggunaan teknologi pintar, smartboard di beberapa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Januari 2024.

“Ada lima biji (smartboard) yang akan diserahkan ke kami, dan kami akan coba di beberapa SMP,” tegasnya.

Eri belum berencana memperbanyak smartboard ke semua sekolah negeri, lagi-lagi butuh anggaran atau biaya yang besar.

“Kita akan coba dulu, dan harganya gak murah itu. Itu (smartboard) sampai 100 juta per smartboard,” tandasnya. (lta/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs