Kota Surabaya menarget total lima Rumah Anak Prestasi (RAP) khusus disabilitas terpenuhi 2024 sebagai salah satu bukti kesiapan meraih Kota Layak Anak Dunia.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, dua RAP yang sudah ada di Sonokwijenan dan Nginden dinilai masih kurang menyentuh seluruh wilayah.
“Pokoknya Surabaya harus ada lima (titik), barat, timur, selatan, utara, pusat. Sekarang ada dua, kurang tiga. Target kami pada 2024 selesai semua. Sehingga disabilitas punya hak yang sama, mereka tak perlu jauh-jauh ke Semolowaru,” tuturnya saat menghadiri peringatan Hari Anak dan Disabilitas Sedunia, Selasa (12/12/2023) di Balai Pemuda Surabaya.
Selain RAP, program lainnya yang memfasilitasi anak-anak juga akan tetap dijalankan. Terbaru, siswa wajib berbahasa Inggris di sekolah setiap Jumat.
Eri juga berkomitmen, sejak Surabaya diajak kerja sama dengan menjalankan Rencana Kerja Tahunan (RKT) program Children Friendly Cities Initiatives (CFCI), akan menyelesaikan PR yang ada.
Diketahui, United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) memberi pekerjaan rumah Kota Surabaya untuk menangani kekerasan, meliputi dunia maya hingga kesenjangan ekonomi setelah jadi percontohan masuk dalam program Children Friendly Cities Initiatives (CFCI).