Rumah Sakit Polri Kramat Jati mengobservasi kejiwaan P (41) seorang ayah yang diduga membunuh empat anak kandungnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
“P menjalani observasi kejiwaan 14 hari, nanti diserahkan ke penyidik,” kata Brigjen Hariyanto Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati di Jakarta dilansir Antara pada Minggu (10/12/2023).
Hariyanto menuturkan, observasi kejiwaan yakni menentukan status kejiwaan orang yang berperkara.
Namun, lanjut dia, bedanya pemeriksaan tidak seperti mengobati orang sakit jiwa lantaran tak memiliki implikasi hukum.
“Secara aturan dokter jiwa diberi kesempatan 14 hari untuk observasi dan menentukan status mentalnya,” jelasnya.
Nantinya, hasil dari observasi itu dituangkan sebagai produk visum psikiatrikum atau keterangan dokter spesialis kedokteran jiwa dalam bentuk surat sebagai hasil pemeriksaan kesehatan jiwa seseorang untuk kepentingan penegakan hukum.
Sebelumnya, P diduga membunuh empat anak kandungnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Minggu (3/12/2023).
Polres Metro Jakarta Selatan menetapkan pelaku P sebagai tersangka dengan Pasal 338 jo 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan UU Perlindungan Anak. (ant/saf/iss)