Senin, 25 November 2024

PUPR Target Resmikan Lima Bendungan di Awal 2024

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Bendungan Lolak di Desa Pindol, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Foto: Antara/HO - Kementerian PUPR Bendungan Lolak di Desa Pindol, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Foto: Antara/ Kementerian PUPR

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan lima bendungan yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) diresmikan pada awal 2024.

“Lima bendungan yang siap diresmikan di awal 2024 yaitu Bendungan Karian, Cipanas, Sepaku Semoi, Tiu Suntuk, dan Lolak. Hal ini merupakan upaya nyata Pemerintah menambah tampungan air di berbagai wilayah untuk ketahanan air dan pangan kita, sekaligus mitigasi terhadap dampak perubahan iklim,” ujar Endra S Atmawidjaja Juru Bicara Kementerian PUPR, Jumat (8/12/2023) dilansir Antara.

Endra menambahkan, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terus melakukan pembangunan infrastruktur sumber daya air untuk mendukung terciptanya ketahanan air dan pangan di Indonesia, salah satunya bendungan.

Bendungan Karian dengan kapasitas tampung 314.7 juta m3 menambah suplesi ke Daerah Irigasi (DI) Ciujung dengan luas 22.000 hektare. Selain irigasi, Bendungan Karian menyediakan air baku untuk kebutuhan rumah tangga, dan industri di 9 kota atau kabupaten di Provinsi Jakarta dan Banten sebesar 14,6 m3 per detik yakni Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon sebesar 1,5 m3 per detik, dan Maja Kabupaten Lebak sebesar 0,6 m3 per detik.

Kemudian Kabupaten Bogor sebesar 0,2 m3 per detik, Kabupaten Tangerang sebesar 3,6 m3 per detik, Kota Tangerang sebesar 2,0 m3 per detik, Kota Tangerang Selatan sebesar 1,8 m3 per detik, dan Kota Jakarta Barat sebesar 4,2 m3 per detik.

Selanjutnya Bendungan Cipanas diproyeksikan untuk menambah suplai air irigasi pertanian di Kabupaten Sumedang dan Indramayu seluas 9.273 hektare, khususnya di Daerah Irigasi (DI) Cipanas, Cikawung, dan Cibunut.

Bendungan Cipanas juga diharapkan dapat memenuhi air baku sebesar 850 liter per detik bagi kawasan industri Rebana dan kawasan permukiman, termasuk Bandara Kertajati.

Lebih lanjut, Bendungan Sepaku Semoi juga siap diresmikan dan difungsikan untuk penyediaan air baku di kawasan IKN dengan kapasitas sebesar 2.000 liter per detik dan untuk Balikpapan sebesar 500 liter per detik.

Bendungan Sepaku Semoi juga memiliki kemampuan reduksi banjir hingga 232 m3 per detik atau sebesar 55 persen untuk Kawasan IKN dan Kecamatan Sepaku.

Selanjutnya Bendungan Tiu Suntuk yang berlokasi di Sumbawa Barat dibangun sejak Februari 2020 dengan biaya sebesar Rp1,22 triliun. Dengan kapasitas tampungan 55,90 juta m3 dan luas genangan 312,09 hektare.

Bendungan Tiu Suntuk nantinya mampu menyuplai air baku sebesar 68 liter per detik, daerah irigasi seluas 1.900 hektare, serta memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 0,81 MW, reduksi banjir sebesar 390 m3 per detik, dan potensi sebagai tempat konservasi, tempat pariwisata, dan perikanan darat.

Terakhir untuk Bendungan Lolak di Desa Pindol, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, memiliki luas area genangan 97,5 hektare, yang direncanakan saat beroperasi untuk memasok air irigasi seluas 2.214 hektare, mendukung penyediaan air baku 500 liter per detik, pariwisata, konservasi air dan memiliki potensi tenaga listrik 2,43 MW. (ant/feb/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
34o
Kurs