Sabtu, 23 November 2024

Sekjen Kemendes PDTT: Model Demplot Jadi Keunggulan Program TEKAD

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Taufik Madjid Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) di sebuah acara beberapa waktu lalu. Foto: istimewa

Taufik Madjid Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menegaskan program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) harus fokus pada peningkatan kapasitas warga desa dalam mengembangkan usaha ekonominya. Salah satu pendekatan yang sangat efektif dalam mencapai tujuan ini adalah melalui kegiatan Demonstrasi Plot (Demplot).

“Model Demplot dalam program ini menekankan pertukaran pengalaman, penyebarluasan informasi, dan penerapan teknologi baru melibatkan produsen dan rumah tangga. Harapannya, warga desa dapat mengadopsi praktik baru dalam berusaha, meningkatkan hasil produksi, dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujar Taufik di kantor Kemendes PDTT Kalibata, Jumat (8/12/2023)

Menurut Taufik, model Demplot dirancang untuk mendorong adopsi teknologi baru yang telah terbukti berhasil, dan kemudian menyebarluaskannya kepada masyarakat lebih luas.

Kegiatan demplot diharapkan menjadi sumber motivasi bagi rumah tangga di desa untuk meningkatkan produktivitas dan hasil usahanya, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan mereka.

“Sebanyak sepuluh rumah tangga penerima manfaat dari setiap desa akan dipilih sebagai pelaksana demplot, dan pemilihan anggota melalui musdes.” tandasnya.

Taufik menekankan, pemilihan anggota demplot dari rumah tangga penerima manfaat melalui musdes menunjukkan pendekatan partisipatif dalam pelaksanaan program TEKAD.

Hal ini diharapkan dapat menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab yang lebih tinggi dalam menerapkan teknologi baru dan praktik usaha yang diperkenalkan melalui kegiatan ini.

“Program ini tidak hanya menyediakan pengetahuan tetapi juga membangun jaringan pemasaran dan kolaborasi yang mendukung perkembangan ekonomi di tingkat desa,” katanya.

Program TEKAD menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dan mencapai kesejahteraan ekonomi berkelanjutan di Indonesia Timur.

Dengan demikian, TEKAD tidak hanya menjadi program pengembangan ekonomi, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun komunitas yang lebih kuat, berdaya saing, dan berorientasi pada inovasi.

“Kesuksesan TEKAD akan menjadi cermin keberhasilan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menciptakan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bersama,” pungkasnya.

Sekadar diketahui Model Demplot merupakan salah satu andalan program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) kerjasama Kemendes PDTT dan IFAD (Internasional Fund for Agriculture Development) untuk peningkatan ekonomi yang inklusif pada masyarakat di Kawasan Indonesia Timur.

Untuk tahun 2023, Program TEKAD telah melaksanakan Demplot di 352 KPB (Kelompok Penerima Bantuan) yang tersebar di 9 Provinsi sasaran Program TEKAD yaitu Maluku Utara, Maluku, NTT, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan.(faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs