Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) meniru kinerja dua petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang dikeroyok buruh demi menolong warga.
Itu disampaikan Eri saat mengunjungi keduanya di rumah masing-masing setelah menjalani perawatan rumah sakit, Minggu (3/12/2023).
“Kita ke Banyu Urip setelah itu ke Krembangan (kediaman dua anggota Satpol PP korban pengeroyokan buruh). Memberi semangat ke saudara-saudara kita. Yang bekerja selama tidak melanggar syariat agama dan aturan negara maka lakukan dengan keberanian, ketegasan, dan keikhlasan,” kata Eri ditemui suarasurabaya.net usai meninjau kondisi AM petugas Satpol PP di Banyu Urip, Minggu (3/12/2023).
Kinerja dua petugas ini, menurut Eri patut dicontoh bagi ASN yang wajib mengabdi untuk masyarakat.
Ia mengaku akan memberikan penghargaan khusus kepada keduanya jika sudah sehat dan bisa kembali bertugas.
Penghargaan itu, sambungnya, akan diberikan dalam apel khusus yang menghadirkan seluruh ASN.
“Jadi penghargaan ini karena ujian dari Satpol PP luar biasa, istrinya dua-duanya mengandung, dan bisa saya sebutkan ketika sehat mengadakan apel menghadiri ASN Kota Surabaya lewat daring dan luring,” bebernya.
Ia berharap, seluruh ASN akan terinspirasi selalu berbuat manfaat untuk masyarakat.
“Bekerja agar bermanfaat dengan umat manusia lainnya kalau kita menjalankan yang baik-baik,” jelasnya.
Soal kelanjutan kasus pelaporan buruh ke polisi, Eri menyerahkan pada dua petugas.
“Saya bilang silakan terserah. Sebagai manusia kita wajib memaafkan, tapi untuk melanjutkan kasus silakan karena negara kita negara hukum,” tandasnya.
AM mengaku akan tetap melanjutkan pelaporan sebagai efek jera buruh, apalagi rekannya TA mengalami cedera bagian belikat.
“Saya sesak, nyeri dada kanan, kepala pusing, karena mungkin kena benturan. Ini kejadian pertama kali, saya baru 10 hingga 11 bulan jadi Satpol PP,” jelasnya.
Ia sempat mengulas kronologi kejadian, AM dipukul dan ditendang buruh hanya karena meminta massa membukakan jalan bagi warga yang ingin lewat.
“Ada warga gak bisa jalan saya minta tolong dibukakan jalan satu sepeda motor untuk orang lain lewat, langsung dipukul dari belakang. Saya mundur di atas trotoar. Terus ditendang dari samping. Teman saya TA juga dikeroyok karena mau nolong saya,” tandasnya. (lta/iss)