Selasa, 4 Maret 2025
Selamat Jalan Arief Poerwantoro

Sosok Ringan Tangan dan Penuh Solusi Itu Telah Pergi

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Arief Poerwantoro dua dari kanan saat bersama rekan-rekannya di Divisi IT Suara Surabaya Media. Foto: Instagram

Arief Poerwantoro telah pergi. Sosok ringan tangan yang telah memberikan begitu banyak kontribusi untuk mewujudkan mimpi Radio Suara Surabaya (SS) melompati tantangan di era digital telah berpulang.

Kamis (23/8/2018) malam yang tenang, pukul 21.25 WIB, di Rumah Sakit Haji, Sukolilo, Surabaya, Arief meninggalkan kami. Menyisakan jejak ketekunan, kesabaran, dan pengabdian untuk melayani masyarakat Surabaya.

Bagi Suara Surabaya, Arief adalah sosok penting pengembangan teknologi digital Radio Suara Surabaya. Penyiar di ruangan gate keeper tidak mungkin menyapa pendengar dengan nama masing-masing tanpa teknologi yang dia kembangkan.

Bersama rekan-rekannya di ruangan yang cukup tersembunyi di bawah tangga, di lantai dua setengah, dia kembangkan sistem database yang mampu menampung jutaan data pendengar Radio Suara Surabaya.

Errol Jonathans Direktur Utama Suara Surabaya Media mengenangnya sebagai sosok yang ringan tangan dan tidak pernah menolak tantangan demi kemajuan SS untuk melayani kebutuhan informasi masyarakat.

“Dia tidak pernah bilang tidak bisa. Selalu, setiap kali saya menyampaikan sesuatu, dia pasti bilang, ‘coba dipikirkan dulu, saya akan mencari kemungkinan-kemungkinannya’. Dan apa yang ada di SS sekarang, adalah hasil dari pemikiran-pemikiran itu,” ujarnya.

Arief bagi Errol Jonathans adalah orang yang mampu mengimplementasikan gagasan-gagasan SS untuk menjadi media radio yang berkonvergensi dengan teknologi digital.

Dengan tangan dinginnya bersama rekan-rekannya di lantai dua setengah itulah keinginan SS untuk beroperasi dengan kendali teknologi sesuai kemajuan zaman, dan memenuhi tuntutan masyarakat pendengarnya, terwujud.

“Sistem yang kita buat itu kan demi kemudahan, kelancaran, dan produktivitas SS. Jadi, menurut saya, apa yang Mas Arief lakukan benar-benar membawa SS pada tingkatannya yang seperti sekarang,” ujarnya.

Kami di Suara Surabaya Media kehilangan sosok yang benar-benar penting di bidang IT. Sebab, Arief, menurut Wahyu Widodo, Direktur Bisnis Suara Surabaya Media,
adalah sosok terbaik dalam kerja yang solutif.

“Dia aktif terlibat dalam segala kegiatan, berpikir positif. Dia juga terbuka dalam pergaulan, supportive dan peduli, penuh tanggung jawab, dan jauh dari egois,” kata pria yang akrab disapa Dodi.

Dodi mengingat, suatu kali di era 90-an, dirinya yang pernah bekerja satu ruangan dengan Arief, membahas teknologi agar SS mampu melewati isu milenium bugs.

“Beliau adalah salah satu punggawa terbaik, yang memandu dan mengantarkan SS agar mampu melompat dari teknologi broadcast analog ke digital,” katanya.

Karena itulah, Dodi mengaku kesulitan mencari sisi negatif dari sosok Arief. Tebaran manfaat dan karya Arief Poerwantoro menurutnya sudah dinikmati setiap manusia yang “bersentuhan” dengan SS Media.

“Semoga ini menjadi amalan jariyah beliau,” ujarnya.

Arief telah meninggalkan kami. Sosok pendiam yang sesekali melontarkan guyonan yang kadang-kadang garing tapi tak jarang segar, akan selalu kami kenang, baik pribadi maupun karyanya.

Kesedihan kami mungkin tak seberapa bila dibandingkan kesedihan Khadijah, istrinya, yang telah mendampinginya sepanjang hayat. Juga kesedihan Ahmad Rizky dan Rahma Dwi Arifah anak-anaknya, yang telah meneladani sosoknya sebagai pahlawan keluarga.

Di rumahnya di Jl Putra Bangsa RT 3, RW 2, Medokan Ayu, Surabaya, Arief Purwanto adalah suami sekaligus ayah yang sangat mencintai keluarganya.

Kamis dini hari ketika dia mengeluhkan tangan dan beberapa bagian tubuhnya yang seperti menebal, dengan nafas yang agak tersengal, dia meminta maaf kepada Khadijah, Rizky, dan Rahma. Pesannya kepada istrinya, “aku titip anak-anak.”

Sempat mendapat penanganan intensif di RSU Haji dengan diagnosa dokter yang menyatakan adanya penyempitan pembuluh darah, Arief akhirnya meninggalkan keluarganya.

“Ayah bagi saya adalah pahlawan. Ayah sangat dekat dengan kami, terutama dengan adik saya,” kata Rizky yang baru saja menempuh pendidikan tinggi di salah satu kampus di Surabaya.

Selamat jalan Mas Arief. Terima kasih untuk semua peran dan kontribusimu untuk Suara Surabaya Media. Semoga Jalanmu lapang kembali Ke Tuhan Sang Pencipta, dan keluarga yang ditinggalkan mendapat kekuatan.(den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Selasa, 4 Maret 2025
32o
Kurs