Antonius Rachmat Witarto Ketua Tim Kerja, Kerja sama dan Inovasi Pelayanan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, pada Rabu (29/11/2023), kembali mengunjungi Suara Surabaya Media, membawa sepuluh mahasiswa magangnya.
“Sama seperti yang kemarin tujuan kami kesini saat ini adalah membawa anak didik kami yaitu mahasiswa-mahasiswi magang dari Disdukcapil yang sebagai salah satu mitra dari kemendikbudristek. Kebetulan yang saya bawa saat ini adalah divisi yang saya pegang yaitu Branding Development namun ada juga dari CRM juga Legal,” ujar Antonius kepada suarasurabaya.net.
Kunjungan media yang dilakukan ini sekaligus memenuhi program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Antonius mengatakan jika sudah secara berkala mengajak para mahasiswa magangnya itu untuk berkunjung ke Suara Surabaya Media. Menurutnya, dengan berkunjung ke Suara Surabaya, Dispendukcapil tau bagaimana cara mengelola dan menyajikan informasi tentang pelayanan, agar nantinya bisa terdengar oleh seluruh lapisan masyarakat Surabaya.
“Tujuannya kesini adalah untuk memberikan ilmu, pengetahuan kepada mereka bagaimana sih cara mengelola berita bagaimana sih cara menyajikan informasi kepada masyarakat karena kan sudah tugas kami memberikan informasi tentunya terkait administrasi kependudukannya kepada masyarakat kita kemas dalam konsep yang baru”, ujarnya.
Dia mengatakan memilih Suara Surabaya karena merupakan media yang kredibel, besar, dan sudah sangat dipercaya oleh 90 persen masyarakat Surabaya dan sekitarnya.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan pesannya Suara Surabaya tetap bisa menjaga kredibilitasnya sebagai media wadah informasi warga yang bisa dipercaya, juga bisa tetap memberikan informasi yang seimbang dalam arti sebagai media yang netral dan menyuarakan kebenaran.
Elsa selaku Ketua Kelas Mahasiswa Magang MSIB yang hadir juga menyampaikan bahwa mendapatkan banyak pembelajaran dari media yang belum diketahui sebelumnya, baik mengenai proses siaran, cara mengelola media sosial dan juga penayangan berita yang aktual dan faktual pada website resmi Suara Surabaya.
“Pembelajarannya yang di dapat ternyata kerja itu sangat-sangat butuh kerja sama bahwa kita itu tidak bisa bekerja sendiri, rata-rata di dalam lingkungan pekerjaan itu sangat butuh kontribusi, koordinasi. Dari bidang satu ke bidang lainny,” ujar Elsa.
Elsa berharap Suara Surabaya bisa tetap mempertahankan segala bentuk penyampaian informasi yang lebih mudah untuk diterima dari seluruh lapisan masyarakat Surabaya dan sekitarnya. (and/bil/ipg)