Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Produk Halal Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya telah beroperasi setelah diresmikan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPBJH).
Setiyo Gunawan Ketua Pusat Kajian Halal (PKH) ITS mengatakan, lembaga tersebut berkomitmen untuk melatih beberapa profesi halal, agar dapat memenuhi kebutuhan pelaku usaha di bidang industri dalam mengajukan sertifikasi halal.
“Kesadaran masyarakat terhadap produk halal perlu digalakkan. Kurangnya tenaga profesional dalam pemilihan produk halal, mendorong mendirikan lembaga pelatihan yang kini resmi beroperasi. Kini ITS telah mampu menyiapkan pelatihan untuk menyediakan profesi kompeten dalam pengajuan sertifikasi halal,” terangnya, Senin (27/11/2023).
Gunawan mengatakan, dalam mengajukan sertifikasi halal bagi industri, dibutuhkan dua profesi, yakni penyelia dan auditor. Penyelia merupakan orang yang paham tentang produk dan disiapkan oleh pelaku usaha industri untuk bertanggung jawab akan sertifikasi halal. Sedangkan auditor berasal dari suatu lembaga yang bertugas sebagai pemeriksa produk halal.
Hingga ditetapkannya LPK Produk Halal, ITS telah berupaya menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten sebagai narasumber untuk mengisi pelatihan.
“Dosen yang terlibat juga telah memiliki kompetensi dari Badan Nasional Standarisasi Profesi (BNSP),” jelas Guru Besar Teknik Kimia tersebut.
Ia mengatakan bahwa LPK Produk Halal dan PKH ITS juga bersinergi dengan Tekno Sains Academy (TSA), sehingga nantinya tim TSA akan bertugas memberi pelatihan dan pendampingan.
Secara garis besar, peserta akan dibekali materi pengetahuan dasar penyelia halal, keterampilan kerja dan kompetensi penyelia halal, serta aplikasi sistem informasi.
“Pelatihan dirancang dengan sistem teori dan praktik, sehingga peserta dapat lebih tertanam dalam pembekalannya,” katanya.
Ia berharap, LPK Produk Halal ITS dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terutama pelaku usaha industri. “Kami selaku PKH ITS terus berkomitmen untuk memajukan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah,” tutupnya. (ris/saf/ipg)