Sabtu, 23 November 2024

Barcelona Tangguhkan Hubungan Diplomatik dengan Israel Menyusul Konflik di Gaza

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - Seekor merpati diantara puing puing serangan Israel ke Gaza. Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (27/10/2023) mengesahkan sebuah resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Resolusi tersebut disahkan dengan 120 suara mendukung, 14 suara menolak, dan 45 suara abstain. Foto: XInhua Seekor merpati diantara puing puing serangan Israel ke Gaza. Foto: XInhua

Dewan Kota Barcelona pada, Jumat (24/11/2023), menyetujui deklarasi yang menangguhkan hubungan dengan Israel sampai ada gencatan senjata permanen di Gaza, dan sampai Israel “menghormati hak-hak dasar rakyat Palestina.”

Dilaporkan Antara mengutip kantor berita Anadolu, Sabtu (25/11/2023), penangguhan hubungan dengan Israel itu bukan pertama kalinya dilakukan Barcelona.

Pada Februari 2023, Ada Colau mantan Wali Kota Barcelona menangguhkan hubungan kota itu dengan Israel, dan perjanjian kota kembar dengan Tel Aviv.

Namun, selama pemilu pada musim panas ini, Colau kalah dari Jaume Collboni kandidat sosialis yang pada September, memulihkan hubungan diplomatik dengan Israel dan perjanjian kota kembar dengan Tel Aviv.

Namun deklarasi pada Jumat itu, diajukan oleh en Comun partai sayap kiri Barcelona yang dipimpin Colau dan didukung oleh Partai Sosialis yang dipimpin Collboni, serta partai separatis sayap kiri ERC.

Deklarasi tersebut mengecam semua serangan yang dilakukan terhadap penduduk sipil, baik oleh Hamas maupun Israel, serta “setiap hukuman kolektif, pemindahan paksa, penghancuran sistematis rumah-rumah dan Infrastruktur sipil serta pembatasan listrik, bahan bakar, air, makanan, dan pasokan medis bagi warga di Jalur Gaza.”

Menurut pernyataan yang disetujui pejabat di Barcelona, hambatan utama bagi perdamaian jangka panjang adalah “pendudukan dan kolonisasi wilayah Palestina,” serta “penyangkalan hak” masyarakat.

Anggota penting pemerintahan nasional Spanyol yang lain, termasuk Ione Belarra mantan menteri sekaligus anggota parlemen saat ini, telah menyerukan untuk Spanyol secara keseluruhan turut memutus hubungan dengan pemerintahan Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel.

Namun, itu bukan posisi pemerintah (Spanyol). Sebaliknya, Pedro Sanchez Perdana Menteri Spanyol melakukan kunjungan ke Israel dan Palestina untuk bertemu dengan rekan-rekannya di Israel dan Palestina pada, Kamis (23/11/2023).

Di sana, dia mengkritik tanggapan Israel terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober, dan menyebut situasi di Gaza sebagai “bencana kemanusiaan.”

Dia kemudian mendesak Israel untuk “menghormati nyawa warga sipil dengan segala cara,” dan mengatakan bahwa jumlah kematian warga sipil tidak dapat diterima. Sanchez juga mengutuk serangan Hamas.

Menanggapi hal tersebut, Belarra mengatakan kunjungan Sanchez seperti “mengabaikan kesalahan” yang dilakukan Netanyahu.

Menurutnya, Sanchez seharusnya berada di Brussel untuk melobi Uni Eropa agar menerapkan saksi terhadap Israel dengan cara yang sama, ketika blok tersebut memberlakukan saksi terhadap Rusia setelah serangannya di Ukraina. (ant/bil/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs