Prabowo Subianto Calon Presiden (Capres) nomor urut dua menyampaikan pandangan strategis miliknya untuk mencapai Indonesia Emas, dalam dialog dan uji publik di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Jumat (24/11/2023) pagi.
“Strategi transformasi bangsa, tidak lagi bicara reformasi, kita mau jadi negara maju, makmur, dan yang diramalkan oleh banyak pakar menjadi negara keempat atau kelima terkaya di dunia,” ucap Prabowo.
Prabowo menjabarkan, ada delapan misi asta cita, serta delapan progam hasil terbaik cepat untuk mewujudkan transformasi bangsa tersebut.
“Melanjutkan fondasi yang sudah ada di kempimianan Indonesia maju oleh Joko Widodo Presiden dan para pemimpin Negara Indonesia. Keberlanjutan pembangunan menghadapi tantangan strategis bangsa Indonesia. Prinsip-prinsip ekonomi pancasila berdasarkan UUD 1945,” paparnya.
Delapan sektor prioritas itu, yakni di sektor mineral, batubara, minyak, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan.
“Kita harus swasembada pangan, air dan energi. Nanti juga 100 persen bensin kita bisa dari biofuel (bahan bakar yang berasal dari bahan organik), agar kita tidak import BBM lagi,” ujarnya.
Sedangkan, delapan program hasil terbaik cepat itu, yakni pertama, memberi makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita, dan ibu hamil. Kedua, membangun sekolah-sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten dan memperbaiki sekolah yang perlu direnovasi.
Ketiga, melanjutkan pembangunan infrastruktur desa dan kelurahan, Bantuan Langsung Tunai (BLT). Keempat, menjamin penyediaan rumah murah bersanitasi baik untuk yang membutuhkan, terutama generasi milenial, gen Z, dan masyarakat berpenghasilan rendah.
Kemudian kelima, menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis, menuntaskan kasus TBC, dan membangun RS lengkap berkualitas di kabupaten. Keenam, melanjutkan dan menambahkan program kartu-kartu kesejahteraan sosial serta kartu usaha untuk menghilangkan kemiskinan absolut.
Serta ketujuh, mencetak dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan lumbung pangan desa, daerah dan nasional. Terakhir, yang kedelapan, menaikkan gaji ASN (terutama guru, dosen, tenaga kesehatan, dan penyuluh), TNI/Polri, dan pejabat negara.
“Jadi, Indonesia intinya harus kuat. Karena kalau negara kaya tapi tidak kuat akan dirampok. Kita bikin Indonesia kuat,” ujarnya.
Unsur yang menjadikan Indonesia kuat, kata dia, bukan hanya ekonomi, tetapi juga unsur politik, geologi, demografi hingga sumber daya alam.
“Dan ekonomi kapitalis, ekonomi neolib itu tidak akan membuat rakyat sejahtera. Kita perlu ekonomi Pancasila yang menyejahterakan rakyat,” pungkasnya. (ris/bil/iss)