Pratikno Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) mengatakan dokumen berisi daftar pergantian sejumlah menteri yang beredar di media sosial tidak sesuai fakta alias hoaks.
Menurut Pratikno, di tahun politik seperti sekarang masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap maraknya berita bohong.
Dalam keterangannya, petang hari ini, Rabu (22/11/2023), di Jakarta, Mensesneg bilang belum ada rencana perombakan Kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat.
“Itu hoaks. Itu menunjukkan banyaknya hoaks yang harus diwaspadai,” ujarnya.
Terkait kabar hoaks reshuffle itu, Ari Dwipayana Koordinator Staf Khusus Presiden mengimbau publik melakukan cek dan ricek, serta jangan gampang percaya dengan informasi atau berita yang tidak jelas sumbernya.
Dia menambahkan, pengangkatan dan pemberhentian seseorang sebagai menteri adalah hak prerogatif Presiden.
Sekadar informasi, dalam dokumen yang tersebar luas di media sosial, sejumlah nama menteri dari PDI Perjuangan digantikan dengan orang lain.
Di antaranya, Tri Rismaharini Menteri Sosial digantikan Agus Harimurti Yudhoyono, dan Yasonna Laoly Menteri Hukum dan HAM diganti Yusril Ihza Mahendra.
Kemudian, Abdullah Azwar Anas Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi diganti Ibnu Susilo, dan Pramono Anung Sekretaris Kabinet digantikan Yandri Susanto. (rid/bil/ipg)