PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni memasang alat keselamatan baru, yakni marine evacuation system (MES) di atas kapal penumpang jelang periode Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Melansir Antara, Evan Eryanto Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni saat media gathering di Jakarta, Rabu (22/11/2023), mengatakan pemasangan alat MES di kapal-kapal Pelni akan semakin melengkapi alat keselamatan yang sudah ada sebelumnya.
“Alat MES ini sudah terpasang di empat kapal Pelni dan kami harapkan dapat menambah keyakinan masyarakat dalam menggunakan moda transportasi laut, khususnya berlayar bersama kapal Pelni,” ujar Evan.
Meski demikian, pihaknya berharap peralatan keselamatan yang disiapkan di atas kapal Pelni tidak perlu dipergunakan, dan setiap pelayaran kapal Pelni selalu diberi keselamatan dan keamanan.
Empat kapal penumpang Pelni yang sudah terpasang alat MES tersebut, yaitu KM Kelud, KM Tidar, KM Pangrango dan KM Bukit Raya. Ia menyebutkan sisa kapal lainnya akan dipasang alat keselamatan yang sama pada 2024.
MES merupakan alat keselamatan berupa jaring pengaman serupa seluncuran yang dapat dipakai pada situasi darurat. MES digunakan untuk mengevakuasi penumpang dari dek atas kapal dengan menuruni jalur jaring dan menaiki rakit penyelamat, yang telah mengembang di air laut.
“MES ini menjadi sarana pendukung bagi proses evakuasi di saat situasi darurat. Alat keselamatan yang utama tetap jaket pelampung yang tersedia bagi seluruh penumpang, dewasa maupun anak-anak,” ungkap Evan.
Selain jaket pelampung, seluruh 26 kapal Pelni memiliki alat keselamatan lainnya seperti sekoci dan rakit penyelamat atau inflatable liferaft (ILR). Di atas kapal, ILR terlihat seperti kapsul atau drum, namun akan mengembang otomatis menjadi rakit penyelamat saat dilempar ke laut.
Adapun, satu unit ILR mampu mengangkut 100 orang. Pelni total memiliki 1.439 unit ILR di 26 kapal penumpangnya.
“Jika 26 kapal kami dapat mengangkut total 34.193 orang, total alat keselamatan yang terpasang itu sanggup menyelamatkan 133.453 orang. Jadi perbandingannya sangat memadai dan memenuhi standar pelayaran internasional,” tuturnya.
Pelni memastikan kapal yang dioperasikan bersiap untuk menghadapi angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 terhitung mulai 11 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024. Selama periode tersebut, sejumlah kapal Pelni juga mengalami penyesuaian jadwal dan rute untuk mengantisipasi ruas-ruas padat penumpang.
Pelni saat ini mengoperasikan 26 kapal penumpang yang melayani 1.058 ruas dan menyinggahi 71 pelabuhan.
Selain angkutan penumpang, Pelni juga melayani 42 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP), di mana kapal perintis menyinggahi 273 pelabuhan dengan total 3.495 ruas.
Pelni juga mengoperasikan sebanyak 16 kapal rede. Untuk pelayanan bisnis logistik, saat ini Pelni mengoperasikan 11 trayek tol laut serta satu trayek khusus untuk kapal ternak. (ant/and/bil/ipg)