Sabtu, 23 November 2024

Dokter: Waspada Diabetes pada Anak yang Sering Ngompol dan Cepat Lapar

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi alat pengecekan untuk melihat kadar diabetes. Foto: istimewa

Dokter Ghaisani Fadiana, Sp.A (K) spesialis anak dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, mengimbau kepada orang tua untuk mewaspadai diabetes tipe 1 pada anak dengan tanda-tanda sering mengompol dan cepat lapar.

“Kalau misalnya anak-anak sudah melalui toilet training (latihan buang air), kemudian ada kejadian mengompol lagi yang cukup sering, itu harus diwaspadai,” kata Ghaisani dilansir Antara, Senin (20/11/2023).

Apabila anak-anak sering mengompol, Ghaisani menyarankan untuk melakukan pemantauan gejala lain yang mengarah ke diabetes. Adapun gejala lain tersebut meliputi tingginya frekuensi buang air kecil, sering merasa haus, cepat merasa lapar, penurunan berat badan, lemas, hingga infeksi berulang.

“Kalau misalnya ada gejalanya, harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ucap Ghaisani.

Biasanya, kata dia, anak yang mengalami gejala-gejala itu perlu konsultasi ke dokter spesialis anak untuk memastikan apakah betul ada diabetes. Untuk memastikan hal tersebut, dokter akan memeriksa gula darah anak. “Itu untuk diabetes melitus tipe 1,” kata dia.

Ghaisani menekankan bahwa masyarakat harus mengetahui kewaspadaan itu. Ia mengatakan bahwa masyarakat kurang sadar akan kemungkinan anak-anak terjangkit diabetes karena terdapat anggapan bahwa diabetes biasanya terjadi pada usia lanjut.

Kurangnya kewaspadaan tersebut, ujar Ghaisani melanjutkan, berdampak pada keterlambatan orang tua yang menyadari anaknya menderita penyakit diabetes tipe 1. “DM tipe 1 paling banyak diketahui ketika sudah kondisi lanjut, jadi, kondisi yang berat,” kata Ghaisani.

Adapun kondisi berat yang dimaksud oleh Ghaisani adalah ketika anak-anak yang diperiksakan ke rumah sakit sudah dengan keluhan sesak napas, penurunan kesadaran, nyeri perut, bahkan hingga kejang.

Hal-hal tersebut, kata dia, terjadi karena anak-anak diabetes melitus tipe 1 diketahuinya sudah dalam kondisi berat. Diabetes melitus tipe 1 diakibatkan oleh kerusakan atau kegagalan organ pankreas sehingga tidak bisa menghasilkan insulin.

“Tingkat kewaspadaan harus diperbaiki dengan pemantauan tumbuh kembang,” ujar Ghaisani.(ant/mel/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs