Massa Pro-Kontra Ganti Presiden Ribut di Jalan dan Masjid

Aksi sekelompok massa yang mendeklarasikan diri #2019GantiPresiden mendapat penolakan ratusan massa gabungan ormas di Surabaya. Keributan sempat terjadi antar dua kubu saat aksi di Jalan Indrapura, Surabaya. Bahkan, gesekan juga terjadi di halaman Masjid Kemayoran Indrapura.

Pantauan suarasurabaya.net, keributan dipicu karena ada sebagian anggota kedua belah pihak saling bertemu dan berhadapan. Keributan bisa mereda setelah Polisi memisahkan kedua belah pihak dengan barisan barikade dua lapis. Massa #2019GantiPresiden di sisi Barat, lalu massa yang menolak berada di sisi timur.

Selama dipisahkan barikade polisi itu, mereka saling adu mulut saja tidak sampai bersentuhan secara fisik.

Hingga kemudian, sekitar pukul 09.52 WIB, Kombes Pol Rudi Setiawan Kapolrestabes Surabaya memberikan imbauan secara langsung agar massa kedua belah pihak agar membubarkan diri. Polisi kemudian membuka kembali akses jalan Indrapura untuk dilewati kendaraan masyarakat umum.

“Ayo bubar semua, ambil motornya masing-masing kami kawal. Jangan lagi yang ada di tengah jalan,” kata Rudi kepada massa kedua belah pihak.

Saat tensi ketegangan telah mereda, tiba-tiba sejumlah orang yang berseragam Banser Ansor memasuki masjid Kemayoran. Kedatangan sejumlah orang ini kembali memicu gesekan. Sempat terjadi baku pukul sebentar yang dipicu saling adu argumentasi terkait aksi itu.

Keributan ini juga memaksa takmir masjid memberikan imbauan melalui pengeras suara agar seluruh massa yang melakukan unjuk rasa keluar dari area masjid. Satu persatu kemudian mereka keluar, baik yang pro maupun kontra.

Namun, karena masih ada beberapa massa kedua belah pihak yang berlalu lalang di jalan, maka gesekan kembali tak terhindarkan. Saling kejar dan jual-beli umpatan sempat terjadi.

Sejak awal, polisi sudah memberikan imbauan agar massa #2019GantiPresiden agar sebentar saja menggelar aksi dan cepat membubarkan diri. Tapi ratusan massa yang mengenakan kaos #2019GantiPresiden itu enggan bubar lebih cepat, sampai massa yang kontra datang lebih banyak untuk menolak aksi mereka. (bid/tin/rst)